Jangan lupa vote! 👊😡👊
"AAA ZAHRA JANGAN GITU SAMA CRUSH GUE!!"
Fathir menoleh cepat ke arah Nacia. Dengan cepat, Nacia menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya sambil merutuki dirinya sendiri.
"Siapa crush, lo?" tanya Fathir membuat Nacia mendadak gugup.
"H-hah?" Nacia tertawa kecil. "Lo salah denger kali, Kak. Gue gak bilang crush, tapi senior," alibinya.
"Masa sih, gue salah denger?"
"I-iya. Lo salah denger, Kak." Nacia melirik sekilas ke belakang dan mengkode Zahra dengan mengedipkan satu matanya. "Ra, lo dengernya senior, kan?"
"Ye," balas Zahra dengan malas.
Mulut Fathir membuka membentuk huruf 'O'
Setelah 15 menit perjalanan menuju tempat tujuan, akhirnya mereka telah sampai di parkiran mall.
Zahra membuka pintu mobil lebih dulu, dan melirik sekilas pada Fathir. "Makasih tumpangannya!"
"Sam──"
Brakk!! Ucapan Fathir terpaksa ia telan kembali karena Zahra yang menutup mobil terlalu kencang.
Di posisi lain, Nacia merasa tidak enak dengan Fathir karna perlakuan Zahra yang di luar nurul menurutnya. "Duh, Kak! Maafin sahabat gue, ya. Dia emang gitu kalau sama cowok," kata Nacia sambil memainkan jemari tangannya.
Fathir menatap Nacia, tertarik dengan ucapan kalimat terakhir Nacia barusan. "Dari dulu Zahra begitu ya, kalau sama cowok?"
"Iya, Kak. Maafin sahabat gue, ya?"
Fathir tersenyum tipis. "Iya gakpapa. Santai aja, Na."
"Um, kalau gitu gue turun ya, Kak. Makasih juga atas tumpangannya, jadi ngerepotin.." seru Nacia diakhiri dengan tidak enak hati.
"Iya sama-sama. Gak kok, gak ngerepotin. Rumah gue juga lewat mall ini," sahut Fathir.
Nacia mengangguk, "oh gitu.."
"Sekali lagi makasih ya, Kak Fath!" kata Nacia dengan tangan kanan yang membuka pintu mobil.
Brakk!!
Zahra dan Nacia berdiri di samping mobil Lamborghini milik Fathir, dengan jendela mobil yang terbuka.
Hening. Tidak ada yang bersuara diantara ketiganya.
"Lo gak pulang?" Zahra bersuara sambil menatap Fathir dengan tatapan tak suka.
Nacia menyenggol lengan Zahra. "Jangan gitu napa, Ra!" bisik Nacia.
Zahra menatap sinis pada Nacia. "Apaan sih. Gue cuma nanya doang. Salah?"
"Udah, udah, jangan ribut!" lerai Fathir. Lelaki itu menatap Zahra yang sedang menatapnya tajam. "Ini gue mau pulang kok."
"Gue duluan ya, Na!" pamitnya pada Nacia membuat Nacia memekik kegirangan dalam hati.
Nacia mengangguk sambil kesemsem.
Brum!!
Mobil Lamborghini itu perlahan mulai hilang dari hadapan kedua gadis yang masih setia berdiri ditengah-tengah parkiran.
Hingga datang sebuah mobil Jeep, dan..
Tinnnn!! Pengendara mobil Jeep itu berklakson, karna berdirinya Zahra dan Nacia menghalangi si pengendara mobil Jeep.
Zahra terjatuh karna terkejut mendengar suara klakson dari mobil Jeep yang berada di belakangnya.
"Eh, Ra? Astaghfirullah!" Nacia membantu Zahra agar bangun dari jatuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband
Подростковая литератураMenceritakan seorang gadis yang duduk di bangku perkuliahan yang mempunyai trauma dengan masa lalunya. Perlakuan Ayahnya yang menduakan Mama kandungnya membuat gadis itu trauma berhubungan dengan laki-laki, sampai ia tidak ingin menikah. Ia mengang...