Hi, semoga suka! 🎀🌷🍓
Comeback lagi di cerita 'My Dosen My Husband'
Absen dong, kalian dari daerah mana niee?
*aku dari Serang-Banten 👉👈o0o
"Yang paling menyedihkan itu ketika nahan nangis waktu lagi ngomong sama Mama."
-Zahranasyiffa Inaya
[ mat bacaaaa! ]
Saat ini Zahra baru saja sampai rumahnya setelah pergi dari mall bersama Nacia.Langkah kaki Zahra berniat untuk ke toilet, namun ia urungkan karna bunyi ketukan pintu dari kamarnya.
Tok tok tok..
"Inaya.."
"Nay.."
"Iya, bentar Macan!" sahut Zahra dari dalam.
Ceklek!!
"Inaya, dari mana? Kenapa baru pulang jam segini? Inaya udah makan?" tanya Jen, Mama Zahra.
Zahra menghela nafasnya pelan. "AAA MACANNN!! Inaya pusing denger pertanyaan Macan yang seton itu," kata Zahra sambil mengerucutkan bibir mungilnya.
Jen tertawa kecil. "Inaya dari mana?"
"Dari mall," balas Zahra.
"Sama siapa?"
"Nacia."
Tiba-tiba Jen tersenyum misteri. "Nacia atau Nacia?"
"Nacia. N-A-C-I-A."
"Selain Nacia, siapa lagi?"
Zahra menggeleng. "Gak ada. Sama Nacia aja, berdua."
Jen menggenggam kedua tangan Zahra. "Inaya masih gak mau berteman sama laki-laki?" tanya Jen.
Sudah Zahra duga, pasti arah pertanyaan'nya akan kesini. Selalu seperti ini. S-E-L-A-L-U. Zahra tidak suka dengan pertanyaan yang Jen tanyakan padanya.
"Makan yuk, Macan! Inaya udah laperrrr.." kata Zahra, mengalihkan topik.
Saat Zahra hendak menarik tangan Jen, Jen menahannya membuat Zahra terpaksa mengurungkan niatnya.
"Jangan mengalihkan pembicaraan Macan, Inaya."
Zahra menunduk lemas menahan buliran bening di pelupuk matanya. Justru dengan Zahra yang menunduk, buliran bening itu lolos terjatuh begitu saja.
Dengan cepat, Zahra menyeka air matanya kasar. "Iya. Inaya masih gak mau berteman dengan laki-laki."
Jen memegang kedua bahu Zahra. "Sampai kapan Inaya seperti ini, hm?" tanya Jen, lembut.
Tes. Pipi Zahra yang semula kering, kembali basah karna air matanya terjatuh lagi. "Inaya gak tau.."
"Inaya takut.."
"I-inaya gak mau di tinggalin kayak Macan.."
"S-semua laki-laki sama aja, Ma. Gak cukup sama satu perempuan.."
Jen menggeleng tidak setuju dengan ucapan Zahra barusan. "Inaya, gak semua lelaki seperti itu."
Flashback on
Saat Zahra yang menginjak umur 10 tahun tengah asyik bermain boneka sapi kesayangannya.
Tiba-tiba mendengar suara keributan dari luar. Dengan rasa penasarannya, Zahra keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband
Novela JuvenilMenceritakan seorang gadis yang duduk di bangku perkuliahan yang mempunyai trauma dengan masa lalunya. Perlakuan Ayahnya yang menduakan Mama kandungnya membuat gadis itu trauma berhubungan dengan laki-laki, sampai ia tidak ingin menikah. Ia mengang...