2500+ words
Dyke menatap mata Daud sungguh-sungguh, mencari keseriusan yang sebenarnya sudah jelas dari nada suaranya. Sementara itu Caleb dan Emyrrumi tertawa pelan sambil menyesap anggur dari gelas masing-masing, geli dengan keterkejutan Dyke. Sudah bertahun mereka saling kenal, saling berbagi cerita brengsek masing-masing, namun Dyke masih saja sering terkejut dengan ulah Daud.Seperti halnya sekarang saat mereka berempat telah duduk di ruangan bercermin besar di salah satu ruangan private club milik Caleb. Ruangan yang dibuat khusus atas permintaan Daud. Caleb sendiri tak pernah berpikir untuk culas seperti Daud meski dirinya bukan baru di dunia hiburan malam. Namun membuat ruangan macam kamar interogasi polisi sungguh tidak terpikir sebelumnya. Sayangnya Daud tidak sudi membiarkan kamar satu ini disewakan pada orang lain. Hanya untuk mereka saja. Padahal Caleb pikir ide membuat kamar persis ruang interogasi akan sangat diminati pelanggannya. Terutama mereka yang suka dengan aksi BDSM sekaligus live-act untuk yang hanya ingin menonton. Bisa sekayuh dua pulau terlampaui, bisa sangat besar pemasukannya. Sedikit disayangkan memang Daud tak merestui.
"Jadi, ah... Kenapa lo ga lempar aja dia ke gue? Dia cantik dan cukup terhormat kok untuk ranjang gue." gerutu Dyke.
Daud melirik, "Dan memberi dia kesempatan untuk memanipulasi lo?"
Dyke meringis, "Okay... Tapi setidaknya sebelum dia habis di bawah Maynard, biarkan gue memanaskannya?"
Caleb terbahak, "Dan lo sudi kita tonton dari sini?"
Dyke mengerang, "Shit! Tidak bisakah kalian membalik badan?"
Emyrrumi berdecak, "Lo pikir kami masih punya hati untuk tidak mengintip? Lagi pula gue penasaran apa lo sehebat omong besar lo itu."
Dyke melotot sebal, "Hah!" dengusnya.
Daud tertawa di sofanya, meraih sebatang rokok non filter dan Emyrrumi menyalakan geretan untuknya.
"Gimana? Biarkan Dyke memanaskannya. Sekalian kita lihat cara dia bermain?"
Daud mengedip sekali dan melirik Dyke, "Lo sudi? Ini permainan. Kalo lo bersedia menjadi seperti Maynard, silakan saja."
Dyke mengumpat, "Damn it, Daud! Gue cuma berseloroh. Jangan serius begitu terhasut omongan Rumi. Gue enggak sudi menjadi Maynard yang hyper dan suka ditonton. Permainan gue lembut dan tertutup."
Emyrrumi terbahak serempak Caleb, "Lembut? Semacam penuh satin dan bunga?" sindirnya.
"Tutup mulut, Rum! Lo tau maksud gue." balas Dyke dingin.
"Sabar, Dyke. Jangan ambil hati, bukannya lo yang ngomong gitu tadi?" tukas Emyrrumi.
Daud tertawa geli, "Sudahlah kalian semua. Caleb, lo yakin di bawah sana sedang dipenuhi perempuan-perempuan tidak sembarangan malam ini?"
Caleb tersenyum, "Ya. Sebuah perusahaan Exchange sedang berpesta. Banyak jenis baik-baik yang mau tidak mau harus ada di bawah sana malam ini." ujarnya menyulut rokoknya.
Daud tertawa, "Oops, ada yang akan bernasib malang malam ini."
"Penjahat!" seloroh Emyrrumi diikuti seringainya yang licik.
"Seperti kau bukan saja." balas Daud sengaja memasang senyum lebar kharismatiknya.
"Ugh... Berikan senyum itu untuk para perawan di sarang penyamun. Mengerikan." gerutu Emyrrumi bergedik.
Caleb menggeleng-geleng. Dia sering tak habis pikir, sering menganggap dirinya sudah cukup hitam. Bukankah dirinya yang pengusaha klub malam dan sering berinteraksi dengan para mafia? Tapi lihatlah Daud dan Emyrrumi, keduanya lelaki menawan dengan catatan nyaris bersih. Cacat mereka hanya perihal huru hara pesta dan perempuan, sebuah fakta yang sangat diabaikan di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair of Me
RomanceIni untuk [21+] hanya kisah biasa tentang lelaki di puncak dan orang-orang sekitarnya.