Bab 29: Clear!

5.8K 436 72
                                    

Adhalia sudah selesai dengan Daud. Bisa jadi Lelaki itu adalah tangkapan terbaik yang terlalu sayang untuk dilepaskan, but enough is enough! Realistis saja ia berpikir, apa gunanya bersliweran semau hati dengan jet pribadi 20 bangku namun selalu dibayangi ancaman penculikan? Yang benar saja! Adhalia tidak akan berpikir dua kali, menganggap dirinya istimewa karena mendapatkan pengalaman yang tidak biasa aja! Lagipula Daud itu keparat sekali, tidak mewanti-wantinya sekalipun mengenai kemungkinan tersebut.

Adhalia menarik nafas dalam, lalu tercekat sendiri gara-gara air matanya yang kembali mengalir seiring gumpalan amarahnya. Baru saja Daud berkata maaf untuk menempatkannya dalam bahaya. Tapi bisik-bisik para Pelayan yang sempat ia dengar sungguh menghancurkan Adhalia. Memang sejak awal mereka sepakat untuk membangun sebuah hubungan serius yang dewasa dengan alasan bisnis. Sekarang, Adhalia merasa bodoh karena luput atas satu skenario yang bisa jadi adalah alasan sesungguhnya Daud Sumanagara, yang status sosialnya menyilaukan dunia.
Bagaimana jika sesungguhnya Daud mendudukkan Adhalia di sisinya hanya sebagai tameng untuk seorang perempuan yang sungguhan dia cinta?

Ya, baru saja hal macam itu terlintas di benak Adhalia. Hasil keterkejutannya akibat bisikan para Pelayan yang meributkan kemungkinan Myanna Winatarya tak akan lagi menapakkan kaki ke kediaman Sumanagara yang manapun.

Jadi rasanya Adhalia ingin mencabik Daud sekarang.

"Kau, melindungi dia dengan membuat aku terancam seperti ini."desis Adhalia marah.

Daud menatapnya saja, tidak menjawabnya.

"Kau lelaki keji!"

Daud menghela nafas, "Aku minta maaf untuk itu. Pertunangan kita kemarin jelas sudah batal. Sekarang ini, aku ingin membicarakan keadaannya agar kau paham."

"Apa yang mesti kupahami lagi? Aku sudah sangat paham, Daud! Kau menarikku dalam hidupmu dengan hanya menjelaskan sebagian saja tentang semuanya. Oh tidak! Mungkin aku yang terlalu mabuk kepayang! Lelaki tampan yang kaya raya meminangku, sial! Sungguhan Cinderella bodoh aku ini. Lupa kalau ternyata seorang bermarga Sumanagara adalah bagian dari CorporatE. Korporasi bercakar baja dengan terlalu banyak isu!"

Daud kembali diam. Ia tahu Adhalia cerdas dan bisa memahami semua hal dengan baik. Tentu bukan tanpa alasan ia memilih Adhalia. Karakternya yang macam itu dan sedikit ketertarikan Daud terhadapnya sudah menjadi bekal yang mumpuni untuk mendudukkannya bersanding sebagai seorang istri. Meskipun memang Adhalia temperamental dan belum begitu baik mengendalikan diri. Dia masih muda, belum juga lewat dari 25 tahun. Suatu hal wajar jika hatinya yang selalu berkuasa saat tantrumnya datang.

"Aku tahu sebuah keberuntungan akan selalu diikuti kewajiban dan resiko yang besar juga, Daud. Tapi ini terlalu besar untukku!"seru Adhalia.

Daud mengangguk, "Jadi, apa yang kau mau aku lakukan?"

Adhalia mematung, memandang Daud lurus-lurus. Perawakannya kokoh dan menawan. Parasnya sangat lokal, meski rambutnya kemerahan dan kulitnya lebih terang dari orang kebanyakan. Sorot mata Daud cerdas dan menggoda sekaligus, membuatnya terasa ramah dan hangat meski di depan orang-orang bisnis ia selalu tampil sinis. Adhalia merasa mudah saja untuk jatuh cinta pada Daud, alasan ia tidak keberatan dengan penawaran Daud. Kontrak seumur hidup sebagai istri ringan saja ia terima dulu itu. Seperti juga Daud, Adhalia bukan jenis orang yang percaya cinta. Sedikit ketertarikan sudah cukup. Tentu saja, mutlak tanpa resiko penculikan seperti yang dialaminya dua hari ini. Jelas sekali dirinya gegar sampai trauma secara psikis. Ditambah pula kemungkinan bahwa alasan utama Daud memperistrinya adalah untuk mengamankan Myanna.

Myanna yang menyenangkan, yang sangat ingin ia jadikan sahabat. Sialnya, kini ia yakin pada perempuan dengan marga Winatarya itulah cinta calon tunangannya tertambat.

Affair of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang