Bab 23: Selangkah Lebih Maju

7K 486 109
                                    


Ini Senin malam, cukup sepi di Club Cue milik anak buah Caleb. Sejatinya masih milik Caleb, hanya memakai nama seorang kroconya demi aman dalam permainan bisnis hiburan yang keras. Saling tikam sudah biasa, dari depan maupun dari belakang. Daud yang masuk dari jalur servis mengedarkan pandang begitu bertemu lantai dansa yang tidak penuh. Malam yang membebaskan pengunjung untuk berekspresi lebih dari sekedar bergoyang atau saling merapat, tapi menggelinjang di muka umum akan ditindak tegas di Cue. Ada jajaran kamar indah di atas sana, mengitari lantai dansa bagai void lebar yang beratap kaca.

Di saat-saat tertentu, Club Cue menggelar acara romantis yang tidak berjingkrak-jingkrak. Akan menjadi sangat romantis saat lampu begitu minim sementara langit kebetulan bersih di balik atap kaca itu. Tapi tidak hari ini. Seorang DJ berambut platinum dan pucat sedang mencoba unjuk kebolehan dengan meramu lagu-lagu asing yang tidak dikenali publik. Tapi ini Senin malam, sudah rahasia umum Club Cue punya jadwal khusus bagi pecinta musik, bukan sekedar dentum liar bass dan tuning melengking. EDM lebih dari sekedar itu jika kau ingin paham. Dan malam ini mereka yang mengerti duduk memandangi panggung yang sesekali memperdengarkan suara mengawang seorang gadis macam milik Lauren Mayberry dari Chvrches, atau mengambang geram seperti Trent Reznor jika lelaki. Suara-suara yang tidak terasa membumi agar layak untuk musik jenis ini. Mungkin Tricky dan Portishead serta kawan-kawan hanya tersenyum geli melihat gegap gempita musik macam ini diakui sebagai penanda generasi millenial. Mereka sudah bermain lewat program-program semenjak para ibu kita masih dikandung badan padahal. Seiring generasi bunga penebar cinta dan perdamaian yang membutuhkan lebih dari rock and roll untuk menemani hari-hari damai yang mulai membosankan.

Daud tidak pernah menganggap musik, film atau juga seni hiburan lain sebagai tanda mata penting untuk peradaban. Kesukaannya akan seni terbatas pada apa yang Myanna hasilkan. Lukisan, foto, rancangan-rancangan dan kata-kata. Terkadang bebunyian yang tak jelas namun menghadirkan emosi-emosi tertentu, untuk sebuah presentasi, portofolio atau semacamnya. Peduli amat para Seniman Besar. Daud punya Seniman pribadinya sendiri, itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya atas keindahan. Karya Myanna indah, pikiran Myanna indah. Myanna sendiri adalah keindahan mutlak yang dicandunya tanpa kata. Tapi kini ia mulai kehilangannya. Apa yang salah? Begitu yang memenuhi pikiran Daud sejak Myanna pergi.

Membuatnya gelisah seharian sampai Maynard bisa dengan tepat menerka kebodohan apa yang sudah dilakukan si Tuan Muda yang perasaannya menumpul akibat digilas logikanya yang selalu menggelinding tajam. Caleb dan Dyke memilih diam saja tidak mengusik Daud sambil terus mencoba mencari tahu keberadaan Emyrrumi yang tidak menghadiri pembicaraan penting tertutup pagi tadi antara Directors on Board dan para SEO juga CEO. Ayah Emyrrumi sendiri bahkan sampai sore tadi tidak tahu ke mana anaknya pergi. Terakhir ia memberikan semua laporan dengan penjelasan detil lewat Asistennya yang sangat tegang saat menjelaskan pada Alexey.

Maynard yakin si Bodoh Daud membuat Emyrrumi kacau, juga dirinya sendiri. Ia berbisik-bisik dengan Santi dan Asisten Emyrrumi yang bernama Suryo untuk menelusuri urusan cinta segitiga ini. Tidak lucu sama sekali memang, ikut campur masalah asmara orang-orang. Tapi tiga orang ini memang konyol dengan pikiran berbelit-belit mereka. Sialnya, Maynard melupakan pemain ke empat yang kini duduk melipat tangan di depannya sementara Daud berkeliling tidak jelas mengamati lantai dansa. Seperti mencari seseorang yang pasti tidak akan hadir.

Pemain ke empat itu sedang menatap Maynard juga Caleb dengan tatapan penuh selidik sampai membuat Caleb risih. Ia tidak pernah bisa menerima tatapan intens perempuan cantik. Adhalia sangat cantik dan Caleb tidak suka perempuan cantik, menganggapnya sebagai saingan berat. Untung saja ia ingat kalau Adhalia itu calonnya Daud, jika semua berjalan sesuai rencana.

"Jadi Daud itu ke mana aja? Juga kalian belakangan ini?"

"Bisnis."sahut Maynard singkat.

Adhalia mengangkat sebelah alisnya. Ia pikir seharusnya ia punya alis dan lirikan sinis seperti Cara yang pasti akan mengintimidasi siapapun saat memicing kejam, "Bisnis apa?"tanyanya.

Affair of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang