Bab 15: The Mommies

8.5K 480 13
                                    



Skandal. Demikian para tetua menyebutnya; potret Adhalia yang sedang memejam sambil menggigit bibir bawahnya, duduk di atas pangkuan seorang lelaki. Wajah lelaki itu tidak terlihat tapi orang-orang tua di korporat segera saja menjadi mawas sebab tahu perempuan yang begitu sensual itu sedang menjalin hubungan dengan salah satu pemuda mereka. Gani dan Kinanti Sumanagara kontan mengurut kening dengan senyum masam, mengerti akan segera menjadi sorotan keluarga lainnya. Mungkin asal kata sosialita memang dari sosial. Yang konteksnya berarti segala sesuatu harus selalu dibagi bersama, kemudian dibahas sesuai dengan standar nilai mereka. Saling mengingatkan barangkali, meski ujung-ujungnya forum persetujuan antara sesama mereka. Jujur saja, keluarga-keluarga tua tidak pernah suka kepada Pesohor, dengan banyak alasan yang bisa bikin meradang orang banyak.

Jadi undangan pesta minum teh sore ini jelas Kinanti curigai sebagai kedok para tetua untuk menanyainya perihal hubungan Daud dan Adhalia. Kinanti memastikan ia membawa botol Advil-nya, berjaga-jaga siapa tahu sindiran para Nenek nanti sangat menyudutkannya. Ini pasti akan melelahkan. Daud sudah berulang diperkenalkan dengan calon sepadan pilihan Maya Suriadiredja yang dikenal sebagai 'mak comblang' di antara mereka. Anak-anak muda kerap memanggilnya 'Madame' karena penampilannya yang bak seorang gadis Gypsy di ujung usia 60 tahunnya. Kinanti selalu berusaha bersikap halus meminta maaf saat Daud mengacaukannya. Seringkali ia berkata bahwa Daud masih terlalu senang dengan dunianya sebagai alasan.

Kini, saat tiba-tiba saja putra bengalnya itu muncul di acara gosip Pesohor sambil menggandeng Adhalia Prasodjo, tentu 'Madame' tidak tinggal diam. Terlebih Daud tertangkap kamera tersenyum seperti lelaki kasmaran. Kinanti nyaris kena serangan jantung karena seingatnya Daud mengatakan tidak sewaktu dirinya mencecar untuk tahu kebenaran yang ada. Daud memang senang berulah belakangan ini, entah kenapa.

Supermodel, katanya si Adhalia ini.

Kinanti rasanya siap mencakar wajah perempuan muda itu sekarang karena tidak tahu diri menarik Daud dalam huru hara gosip. Memposisikan dirinya dalam perhatian semua orang. Apalagi sekarang potret sensual perempuan itu sangat tidak pantas dilihat publik; ekspresi begitu di pangkuan seorang lelaki? Kinanti memungkiri jika sampai Daud yang bersamanya di potret itu.

Meski keluarganya terpandang jauh sebelum kemerdekaan, satu hal yang tidak Kinanti suka dari perkara kaum mereka adalah terlalu ingin tahu sampai lapisan terdalam. Jika sampai benar itu Daud, maka Kinanti harus bersiap selalu merah telinganya setiap pulang dari acara-acaranya. Seperti yang terjadi pada Tatiana Sadjid akibat putra sulungnya suka sekali bermain bersama perempuan-perempuan Pesohor.

"Kinanti, cantik seperti biasa."sapa Maya.

Kinanti tersenyum dan sedikit membungkuk mengecup kedua pipi Maya.

"Apa ini? Garis kerutan sudut matamu makin jelas."gumam Yolanda Sutami.

Kinanti tertawa kecil meski dalam hati merutuk. Si Yolanda ini bergerak cepat rupanya. Ia yakin Yolanda sudah menempel terus pada Maya sejak tadi. Semua tahu Yolanda Sutami terobsesi menjadi yang pertama mendengar setiap kisah, untuk kemudian ia ceritakan ulang pada orang-orang dengan berbagai bumbu tambahan agar lebih spicy. Berita media selalu kalah greget dari berita yang dibawa Yolanda Sutami.

"Sore, Mbak Yola. Oh, kalau bukan Mbak, vintage Ungaro ini tidak akan menawan sama sekali."balas Kinanti menempelkan pipinya pada perempuan yang nyaris lebih tua satu dekade darinya.

"Ah, kamu itu. Pintar memuji. Padahal kamu yang luar biasa. Well, Isabel Sanchis tidak pernah akan jadi terlalu mewah atau terlalu polos dalam situasi apapun, Sayang."

Kinanti mengibaskan tangannya, "Bisa aja Mbak ini. Padahal aku pusing mau pakai apa. Undangannya mendadak sekali."

Yang pasti, jangan pernah katakan terima kasih saat seseorang memuji penampilanmu. Puji balik, karena itu aturannya. Sosialita itu kaum yang beradab. Bicaranya penuh dengan makna kiasan. Jadi pastikan kau memahami maksud sesungguhnya pujian yang meninggikanmu di suatu pesta. Well, boleh juga dibilang muka dua, seringkali. Mereka memuji untuk membuat matamu memperhatikan mereka, membuka wacana untuk berbicara tentang diri mereka.

Affair of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang