Bab 12: Omong Kosong Pinggir Kolam Dingin

7.7K 544 14
                                    



Rumi dan Daud bertarung imbang, menghasilkan luka lebam dan robek di sekujur tubuh. Kaki kiri Rumi timpang akibat tendangan keras Daud sementara lengan Daud yang kanan terkilir. Itu tanda mata dari akhir pekan yang menyenangkan. Efektif memang Klub Tarung Akhir Pekan guna melepas tekanan pribadi. Pelampiasan yang diakui semua orang sangat mereka butuhkan, sebab saat semua penat dan pepat meledak lewat pukulan dan rasa sakit yang diterima, hati betul-betul menjadi bebas. Teriakan marah karena alasan personal dan gerutu rasa sakit membebaskan pusing yang menjerat. Membuat akhirnya mampu mengenali lebih jelas diri sendiri, sekaligus di mana letak iblis di hatimu. Dengan begitu, menjadi lebih mudah untuk mengatur diri menghadapi apapun di minggu berikut dalam keseharian mereka yang beradab.

Ya, beradab. Ditandai dengan kelihaian diplomasi dan kata-kata tersusun rapi yang mesti dicermati baik-baik mengenai maksud sesungguhnya. Komunikasi verbal sekaligus literer yang selalu bermakna ganda. Begitulah mereka, manusia-manusia di puncak memilih pola sistem komunikasi mereka karena mereka sangat beradab. Maka dari itu mereka butuh sekali waktu menjadi tak beradab, saat Fight Club digelar atau sewaktu sengaja berusaha membuat diri lepas dari kontrol logika; dengan pesta-pesta singkat di malam yang pendek.

Menyengaja untuk mabuk, entah alkohol atau birahi. Bisa juga keduanya, karena mereka selalu terkendali di saat-saat sadar. Tekanan batin? Jangan meremehkan begitu, mereka yang di puncak notabene sangat bersyukur dengan haknya. Perempuan dan adrenalin itu hanya cara mereka mengingatkan lagi diri mereka tentang sejatinya manusia; makhluk hidup penuh nafsu. Liar dan haus rasa yang membius. Sayang memang ada otak dan nurani yang disisipkan Tuhan di raga ini. Tak ubahnya kera jika saja dua unsur itu ditiadakan. Bisa puas bersenang-senang sampai hilang akal jika begitu, andaikan.

Dan Rumi tahu benar dia bukan orang dengan nurani baik sebagaimana Daud menyadari juga hal tersebut. Keduanya lega dengan pertarungan mereka tapi tak lantas menyelesaikan urusan mereka. Myanna.

Daud yang tetap bersikeras Myanna ada di dalam wilayahnya dengan alasan Arba –meski kini sedikit tak yakin karena telah lepas kendali mencium Myanna tempo hari, dan Rumi yang menyadari dengan pasti dirinya sudah jatuh cinta pada gadis itu. Keduanya membuat Alexey sedikit kesal karena keadaan korporasi yang sedang panas harus dibumbui drama dua sahabat yang berebut Myanna. Keluarga Myanna bukan bagian dari korporasi, terang-terangan penuh intrik karena kedudukan kuatnya yang tidak berpihak. Daud melotot pada Alexey dan berkata yakin bahwa Myanna sudah pasti milik Abraham Sunnu. Rumi memicing menertawakannya, meminta Daud merenung supaya bisa mendengar hati nuraninya. Semua orang yakin Myanna bukan disembunyikan Daud untuk Arba.

Akibatnya, Daud uring-uringan dan Alexey menghela nafas sebal. Berujung aneh memang pertarungan lalu, membuat Alexey dan Maynard agak merinding mengakui mereka semua tak ubahnya anak belasan tahun yang tengah kasmaran. Atau karena memang kedewasaan mereka tak beranjak jauh dari semenjak usia belasan? Bisa jadi. Buktinya Daud dan Rumi gahar memperebutkan Myanna dengan alasan berbelit-belit. Buktinya mereka semua, tidak hanya Daud dan Rumi, kecanduan segala sesuatu yang berkaitan dengan adrenaline dan semua situasi atas hormon-hormon  lain yang bisa membius, mematikan logika sejenak.

Buktinya mereka merasa keren dengan semua atribut yang dimiliki.

Daud memaki marah dan langsung terjun ke kolam es yang sudah disiapkan. Rumi mengeraskan rahang memandang Alexey tak suka. Kata-kata Alexey jelas menyinggung mereka berdua. Apalagi saat Alexey berkelakar jika mereka tak bisa mengatur hati, Myanna akan diambilnya. Daud tak bisa mendebat. Alexey lebih nyaris segalanya dari Arba, memenuhi kriteria calon suami pilihannya untuk Myanna. Kecuali masalah petualangannya dengan perempuan. Meski tak pernah jatuh cinta, tentu saja Alexey tidak bisa dibilang berhati suci. Sedangkan Rumi jelas sebal karena si Putra Mahkota sengaja menguji kesabarannya.

Affair of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang