9

46 6 1
                                    

Jangan mencariku, aku perlu waktu untuk sendiri.

Jungkook membaca pesan tak bernama itu beberapa kali selama hampir seminggu ini. Nomor tersebut tidak bisa di telepon, Jungkook tahu betul pengirimnya adalah Hanna. Sedikit informasi, wanita itu memiliki prinsip yang kuat, dia selalu mempunyai cara agar orang lain tidak bisa mengancamnya, dan Jungkook harus tahan untuk tak mencari tahu meski sebenarnya dia sudah berniat untuk lapor polisi.

Pekerjaannya menumpuk. Bella tak bisa lagi menjadi sekretarisnya hingga beberapa pekerjaan selesai lebih lama. Langkah gontai Jungkook saat memasuki apartemen yang ia belikan untuk Bella membuat Bella mengerut dahi. Pria itu tak memiliki minat apapun lagi selama Hanna menghilang. Jungkook juga tak kembali ke rumah utama, dia menghabiskan waktu hanya bersama Bella hingga fajar menyapa. Walau itu menyenangkan hati Bella, nyatanya wanita itu memiliki perasaan kecewa.

Malam semakin larut, Jungkook sudah menutup laptopnya dan bersiap untuk tidur, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, dengan kelopak mata yang berat, Jungkook memasuki selimut yang sama dengan Bella. Matanya sudah terpejam, alam mimpi mulai menyambutnya, tapi dering ponselnya membuat Jungkook berdecak malas. Orang gila mana yang meneleponnya di waktu seperti ini.

Jungkook berniat menolak panggilan itu sebelum ia tahu siapa yang meneleponnya. Matanya kembali segar, tubuhnya bangkit dengan punggung tegak lurus. Jantungnya berdegup kencang, ini adalah panggilan pertama Hanna untuknya.

"Han... kau kah itu?"

"Jung... aku ingin sesuatu."

"Katakan, kau ingin apa?" tanya Jungkook antusias.

"Nasi goreng kimchi buatanmu. Bisa kau masakkan untukku?"

Jungkook tertegun. Matanya memanas dengan sudut mata yang mulai berair. "Tentu, aku harus kemana?"

Mobil Jungkook melaju kencang menuju satu tempat yang sudah ia terima di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Jungkook melaju kencang menuju satu tempat yang sudah ia terima di ponselnya. Pikirannya benar-benar campur aduk. Tempatnya jauh, sangat sunyi dan tak seperti Seoul yang masih gemerlap meski sudah menunjukkan waktu hampir pagi. Sejauh ini kau menghindariku, Han?

Sebuah rumah bercat putih yang terlihat asri menjadi tempat berhenti mobil Jungkook. Terlihat Hanna sudah menunggunya di halaman rumah. Jungkook segera berlari dan meloncat dari pagar rumah yang hanya memiliki tinggi hingga lututnya itu.

"Astaga, disini dingin. Kenapa kau menungguku di luar?" Jungkook segera melepas jaket hijau bermotif kotak-kotak dan menyampirkannya di bahu Hanna.

"Aku sudah tidak sabar menunggu kedatanganmu. Rasanya air liurku hampir menetes. Ayo, cepat masakkan aku." Hanna meraih pergelangan tangan Jungkook dan membawanya memasuki rumah.

" Hanna meraih pergelangan tangan Jungkook dan membawanya memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forgive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang