095 - 096

58 3 0
                                    

>>> 095 Aku menginginkanmu, peluk aku <<<

Hening sejenak. Aku menutupi tubuhku dengan tanganku dan berbalik, berteriak keras.

"......Aku pergi! Ini kamar mandi wanita!"

Begitu aku selesai berteriak, Terdeo segera keluar dan membanting pintu hingga tertutup.

'Apa yang baru saja terjadi...?'

Aku menoleh ke pintu tempat dia keluar, masih dalam keadaan terkejut. Untungnya, uap dari air panas memenuhi kamar mandi, jadi aku tidak bisa melihat apa pun.

'Dia pasti tidak melihat apa pun karena uapnya.'

Aku memeluk lututku dan tersipu, lalu kudengar suara Terdeo dari balik pintu.

"Maaf. Aku lupa kamu sedang mandi karena aku sedang melamun. Ini salahku."

Suaranya tenang, tetapi aku bisa merasakan sedikit rasa malu.

"Tidak, tidak apa-apa...... itu kesalahan......"

Wajahku memerah karena malu.

"Jangan terburu-buru dan selesaikan mandimu. Aku akan berjaga di luar agar situasi yang sama tidak terjadi lagi."

"Kau akan berjaga di luar?"

"......Aku tidak memikirkan fakta bahwa aku bersama seorang wanita, dan penjagaanku menurun. Itu salahku. Jika orang lain yang masuk menggantikanku......"

Aku mendengar suara sesuatu pecah dari sisi lain pintu.

"......Aku akan berjaga di luar agar tidak ada yang bisa masuk, jadi jangan khawatir dan selesaikan mandimu."

Memikirkan Terdeo yang berjaga di luar, melindungiku, membuatku semakin malu.

"A, apa kau akan berdiri di sana dalam keadaan seperti itu?"

Tadi, dia jelas-jelas telah melepas atasannya dan menutupi pantatnya dengan handuk......?

"......Tidak apa-apa."

Dari tanggapannya yang terlambat, aku tahu aku tidak melewatkan apa pun.

"Tidak apa-apa, jadi kau harus bergegas dan mandi juga, Teo."

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir."

"Tapi berdiri berjaga di luar seperti itu......"

Akulah yang malu.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mandi bersama?"

Tolong beri tahu aku jika kau butuh bantuan lebih lanjut!

"Hah? Aku segera mengangkat kepalaku yang tadinya tertunduk. Sisi lain pintu itu sunyi. Apa aku baru saja mendengar sesuatu yang seharusnya tidak kudengar?

"...Apa yang baru saja kau katakan?"

Tidak ada jawaban dari sisi lain pintu. Yah, itu sudah diduga. Aku pasti salah dengar...

"...Ayo mandi bersama."

"Mandi bersama?"

Aku berteriak keras, membuat kamar mandi bergema. Lalu, aku mendengar tawa pelan Terdeo dari sisi lain pintu.

"Jangan terlalu kaget. Itu hanya candaan."

Suaranya, yang diwarnai geli, terdengar cukup menyenangkan.

'...Apakah aku gila?'

Tawa Terdeo yang menyenangkan melekat di tubuhku, membuatku merasa ingin menanggapi tanpa berpikir. Namun karena aku tidak menanggapi, tawa dari balik pintu itu pun berhenti.

MILOWM [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang