Bab 18

3.7K 6 0
                                    

Luna perlahan memejamkan kedua matanya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Sinta. Ia membiarkan Sinta menggerayangi seluruh tubuhnya sembari menjilatinya yang membuat Luna jadi terangsang. 

Jari-jemari Sinta terus bermain di mem*k Luna, bahkan ia memasukkan dua jarinya ke dalam lubang yang sudah basah itu. Sedangkan tangan kirinya meremas dua gunung kembar yang membuat Luna semakin menggelinjang hebat. Luna yang melihat pemandangan itu perlahan mulai merasakan mem*knya ikut berkedut, ia lantas memainkan jari-jarinya sendiri dan merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. 

“Emmpp… Terus Mbak, enak….” ucap Luna dengan lirih.

“Ahhh… Emmpp… Lun, enak banget mem*k kamu, aku nggak tahan….” gumam Sinta sambil menggesekan jarinya pada area sensitif Luna. 

“Masukin sekarang Mbak jarinya,” tutur Luna.

“Kamu udah basah ya, daritadi? Nih, rasain jari-jariku, Mbak bakal bikin kamu sampai banjir,” ucap Sinta sambil memegang mem*k Luna yang sudah basah.

“Ahh.. Empphh… Mbak, shhh…ahhh….” racau Luna sambil menggigit bibirnya yang mulai menikmati menggesek-gesekkan mem*knya dengan jari Sinta yang sibuk mengocok mem*k Luna.

“Mbak, aku pengen keluar… Ah….” kata Luna.

Sementara Sinta memainkan jari-jarinya di bagian mem*k Jihan, Luna justru memainkan puting Jihan sambil menjilatinya hingga membuat Sinta menggelinjang hebat. Sinta kemudian menarik tubuh Jihan dengan posisi wajahnya menghadap ke mem*knya. Tanpa banyak basa-basi, Sinta menghadapkan mem*knya yang sudah sama-sama basah yang sontak membuatnya menelan saliva.

“Mpphh… Mbak…” gumam Luna sambil gantian menjilati mem*k Sinta dan hampir tersedak.

“Yeah Luna… Terus jilat mem*kku… Enak banget…” racau Sinta.

Selanjutnya ada di karya karsa yah.

https://karyakarsa.com/Ceritavv/gairah-luna-bab-18

Gairah LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang