Mendengar tawaran dari Pak Sardi tentu saja Tomi tak bisa menolak, di satu sisi ia yang masih pengangguran juga butuh uang. Tomi menyetujuinya tanpa persetujuan Luna, keesokannya Luna kembali diajak ke hotel yang sama. Luna terkejut karena Tomi telah menjualnya kepada Pak Sardi.
Luna melayani Pak Sardi sementara Tomi hanya duduk menyaksikan kegiatan mereka sambil memvideokan kegiatan mereka.
Tanpa banyak basa-basi, Pak Sardi langsung menarik tubuh Luna dengan posisi mendekap perempuan itu dari belakang. Pantat Luna yang semok menggesek kontol Pak Sardi yang sudah menegang sejak tadi. Merasakan celananya sudah sesak, Pak Sardi lantas menggesek-gesekkan kontolnya ke pantat Luna yang membuatnya mendesah.
“Ahhh…Baru gini aja udah enak banget, apalagi kalau dimasukin ke dalem,” gumam Pak Sardi.
“Pak… Jangan…” tutur Luna takut tapi tak bisa menolak.
“Kamu nurut aja sama aku, kamu belum pernah main di alam terbuka begini kan, sini biar aku yang ajarin kamu,” bisik Pak Sardi sambil menyingkap rok Luna.
Jari-jari Pak Sardi menari-nari di selangkangan Luna dan memainkan klitorisnya, memijatnya dengan pelan kemudian makin kasar yang membuat Luna makin menikmatinya.
“Ah… Ouh… Jangan Pak, nanti kalau ada yang liat gimana,” kata Luna.
“Nggak akan. Gimana enak kan?” sahut Pak Sardi makin mempercepat gerakan tangannya.
“Ahh.. Empphh… Jangan Pak, shhh…ahhh….” racau Luna sambil menggigit bibirnya.
“Jangan gimana? Orang kamu udah basar begini, aku masukin sekarang ya,” bisiknya.
Pak Sardi lantas membuka resletting celananya dan menggesek-gesekkan kepala kontolnya lewat belakang yang membuat Luna merasa geli tapi nikmat. Suara desahan yang keluar dari mulut Luna semakin membuat kontol Pak Sardi menegang.
“Aku masukin sekarang ya, aku udah nggak tahan…” kata Pak Sardi yang kemudian memasukkan rudalnya ke dalam lubang Luna.
“Ahhh… Pak… Emmmphh….” desahan kembali keluar dari mulut Luna karena merasakan memeknya yang berkedut nikmat.
“Ah… Lubang kamu sempit banget,” ujar Pak Sardi sambil menggenjot tubuhnya dari belakang sembari tangan kanannya meremas gunung kembar Luna.
“Akhh… Enak banget main sama bocah ingusan kayak kamu pakek gaya doggy gini,” racau Pak Sardi semakin mempercepat genjotannya.
Luna sebenarnya ingin berontak, tapi dia sendiri menikmati permainan dengan Pak Sardi. Apalagi ini kali pertama ia melakukan seks di tempat terbuka dengan gaya baru. Merasa tidak puas, Pak Sardi lantas membalik tubuh Luna dan menggendongnya menuju bangku yang ada di taman itu.
“Pak, jangan dong, nanti kalau ketahuan gimana?” tanya Luna ketakutan.
https://karyakarsa.com/Ceritavv/gairah-luna-bab-23
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Luna
Short StoryTentang Luna yang menjadi bahan kepuasan nafsu kakak iparnya dan juga orang-orang di tempat kerjanya Ps: Bagi yang gak suka skip aja, gak usah pake baned cerita orang segala!