Bab 16

6.9K 18 1
                                    

Luna di rudapaksa secara bergilir oleh Doni dan teman-temannya yang lain sampai lemas tak berdaya. Sampai permainan selesai, Luna masih belum tahu siapa para pelaku yang melecehkannya karena mereka semua bermain mengenakan topeng. Dalam kondisi telanjang, Luna memohon untuk dibebaskan. 

“Tolong lepasin aku,” kata Luna dengan nada lirih. 

“Tenang aja gue bakal lepasin Lo, tapi nanti setelah kita semua puas,” sahut Doni yang disambut tawa oleh teman-temannya yang lain.

“Aku udah nggak sanggup, please lepasin aku,” kata Luna.

Diantara temannya yang lain, memang hanya Doni dan Adi yang hiperseks terhadap Luna. Akhirnya mereka berdua kembali mengajak Luna bermain secara bergiliran. Doni memegang kedua tangan Luna dari belakang, sedangkan Adi sibuk menggesek-gesekkan kontolnya ke bibir memek Luna. Meskipun sudah merasa lelah, rupanya Luna masih bisa terangsang.

“Katanya Lo udah nggak sanggup, nyatanya masih bisa sange juga,” kata Adi sambil tertawa. 

“Mppphh.. Please, jangan…Ahh…” tutur Luna dengan desahan yang melolos dari mulutnya.

“Jangan gimana, jelas-jelas memek Lo udah banjir begini,” sahut Adi yang langsung memasukkan kontolnya ke dalam memek Luna.

Adi memaju mundurkan pantatnya dengan kencang hingga membuat tubuh Luna bergetar. Doni yang memegangi Luna dari belakang jadi ikut tergoda saat melihat toket Luna yang besar ikut bergetar. Ia lantas meremas toket Luna hingga membuat perempuan itu terangsang.

“Lun, emut kontol gue,” kata Doni yang kemudian mengarahkan kontolnya yang sudah menegang ke arah mulut Luna.

“Mppphh… Uhuk…Uhuk…” Luna hampir tersedak kala kontol Doni yang sudah menegang itu masuk ke dalam mulutnya bahkan hampir mentok sampai ke kerongkongan. 

Selanjutnya ada di karya karsa yah

https://karyakarsa.com/Ceritavv/gairah-luna-bab-16

Gairah LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang