Bab 13

10.2K 21 0
                                    

Romli yang sudah terlanjur melihat Luna telanjang bulat sontak saja merasakan kontolnya menegang. Ia tak bisa melepaskan pandangannya dari Luna kala perempuan itu melintas di depannya dengan berlari kecil yang membuat gunung kembarnya ikut bergoyang. Sementara itu, Bagas langsung mengajak bicara Romli empat mata karena ia takut kakaknya itu akan melaporkan hal ini pada Sinta.

“Bang, tolong ya, jangan kasih tahu hal ini sama Sinta, dia bisa marah besar kalau sampai tahu selama ini aku bermain api sama Luna di belakang dia,” ujar Bagas dengan wajah panik.

“Emang sejak kapan kamu mulai main sama Luna?” tanya Romli dengan santai sambil menyulut rokoknya.

“Baru beberapa hari ini kok, Bang,” jawab Bagas menunduk.

Terlihat Romli tidak mempermasalahkan hal itu, ia bersikap santai mendengar penjelasan Bagas bahkan tak ada niatan untuk menegur perbuatan adiknya yang sebenarnya salah. Tapi, mendadak Romli penasaran kenapa Bagas melakukan hal itu pada Luna.

“Kamu kan udah nikah sama Sinta, terus ngapain kamu masih embat juga adiknya?” tanya Romli heran.

“Itu dia Bang, selama ini Sinta nggak bisa bikin aku puas di atas ranjang, yang ada selalu aku yang bikin dia puas, giliran aku minta nambah dia selalu nolak. Sedangkan kalau main sama Luna aku bisa sampai lima ronde sama dia,” jawab Bagas.

“Lima ronde?” kata Romli terbelalak.

“Iya Bang, pokoknya mantep banget lah kalau main sama Luna, goyangangannya sama suara desahannya bikin candu,” ujar Bagas. 

Mendengar hal itu, sontak membuat Romli semakin penasaran dengan Luna. Melihat Luna telanjang saja sudah membuatnya terangsang, di tambah mendengar cerita Bagas barusan membuat Romli semakin nafsu dengan Luna. 

“Emang selama ini kamu nggak ketahuan sama Sinta kalau sering main sama Luna di rumah?” tanya Romli.

“Nggak Bang, aku main sama Luna kalau Sinta udah tidur, jadi nggak bakal ketahuan. aku juga pernah main di kamar mandi sama dia,” jawab Bagas.

“Wah, kayaknya seru juga ngajakin ngewe Luna, kalau Bagas bisa lakuin itu, aku juga bisa,” batin Romli.

Bagas lantas memutuskan untuk mandi dan membersihkan diri, momen itu dimanfaatkan Romli untuk menyusul Luna ke kamarnya. Dengan langkah jinjit, Romli menaiki anak tangga menuju kamar Luna di lantai atas. Saat tiba di depan pintu kamar Luna, Romli mengintip dari celah pintu dan melihat Luna sedang memberesi kamarnya yang berantakan setelah digunakan bercinta dengan Bagas. Tapi, Luna membereskan kamarnya dengan keadaan telanjang.

“Ah, kayaknya bener apa kata Bagas, emang mantep banget body si Luna, ngebayangin dia goyang di atas badanku aja udah bikin aku sange,” gumam Romli sambil menelan ludah. 

Tanpa banyak basa-basi, Romli membuka pintu kamar Luna yang sontak membuat dia terkejut dan menutupi dua gunung kembarnya dengan tangan. Romli langsung menerjang tubuh Luna hingga ia tersungkur di atas tempat tidur.

“Bang Romli mau ngapain?!” ujar Luna panik.

Cerita selanjutnya ada di karyakarsa yah

https://karyakarsa.com/Ceritavv/gairah-luna-bab13

Gairah LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang