Bab 32 Tamat

1.4K 10 0
                                    

Tubuh Lia tergeletak lemas tak berdaya di lantai, tampak kacau dan banyak sisa cairan kenikmatan mereka membasahi seluruh tubuh Lia. 

Luna masuk ke dalam gudang begitu Tomi menyelesaikan pergumulannya. 

“Gimana videonya?” Luna mengulurkan tangannya untuk meminta video mereka. 

“Nih, bagus gak?” Luna tidak menjawab dan masih sibuk menonton video mereka. 

“Ya ampun Mas, kamu brutal banget! Untuk gadis yang gak pernah ngewe kamu lakuin di anak? Pantes, remuk tuh badannya.” cerocos Luna begitu melihat video itu. 

Luna menatap Lia yang tertidur, ia sedikit kasihan dengannya. Jika hanya segini saja itu tidak sebanding dengan apa yang dibuat oleh Max. Seandainya dulu videonya gak tersebar, Luna gak mungkin terus dilecehkan di pekerjaannya dan harus berhenti untuk menghindari mereka. 

Bukan hanya itu, Luna juga harus hidup khawatir jika videonya sampai ketahuan orang tuanya atau keluarga lainya. 

“Ayo pulang, Mas.” Ajak Luna. 

“Terus, Lia gimana?”

“Ya bawa pulang lah, Mas.”

“Aduh, bajunya udah sobek Lun.” 

Luna memikirkan cara untuk membawa Lia keluar, tapi ia tidak mungkin bawa Lia keluar tanpa busana. Terlebih lagi, gudang mereka pakai itu jauh dari kawasan warga dan ia tidak bisa membeli kain. 

“Kita suruh kakaknya jemput aja deh.” Luna mengirim video brutal Lia kepada Max dan memintanya untuk menjemput Lia. 

Max melihat sebuah pesan anonim dari seseorang dan juga video bagaimana Lia dilecehkan dengan brutal oleh seorang pria yang wajahnya sudah di blur. 

“Lia!” Max panik dan mengacak-acak seluruh barang kamarnya mencari kunci mobil dan juga pakaian untuk adiknya. 

Ting! 

Pesan teks muncul lagi dari sang anonim. 

‘Apa kabar Mr. X?’ 

Tubuh Max lemas seketika, ia tidak bisa berpikir siapa yang mengirim pesan teks tersebut. Tidak hanya satu wanita dia bohongin, melainkan sudah beberapa kali wanita ia bohongin dan videonya dijual ke sosial media. 

Sementara Max pergi menjemput Lia, Luna dan Tomi pulang ke rumah dengan santainya. 

“Lun, kamu yakin Max gak bakalan tau?” tanya Tomi yang sedikit khawatir. 

“Gak lah Mas, kamu udah kan minumin obat itu ke Lia?” tanya Luna balik, ia tidak mau rencananya gagal. 

Tomi gak tahu, untuk mendapatkan obat yang sangat mahal itu, Luna terpaksa harus menjual dirinya dalam pesta seks. 

“Udah kok, Lun.”

Luna merasa tenang dan teringat dengan pesta seks yang dia lakukan dua hari lalu. 

“Bob, kamu biasa jual obat kan?” Luna menemui teman lamanya sewaktu SMP yang kini telah menjadi pengedar narkoba. 

“Kenapa? Kamu kecanduan narkoba?” Setahu Bobby, Luna adalah wanita lurus yang gak akan pernah pakai narkoba. 

“Gak lah, aku mau obat yang buat hilang ingatan. Kamu punya gak?”

“Ada sih, tapi mahal banget. Ini ilegal soalnya dan dosisnya tinggi banget.”

“Ya udah gpp, berapa harganya?”

“Satu pil harganya bisa puluhan juta, Lun.”

Luna menghela nafas kasar, dimana bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Luna tidak bekerja dan uang yang dia dapat dari Bagas kemarin juga tinggal sedikit. 

Bobby menyadari kegundahan Luna dan terpikirkan rencana licik terlibih saat melihat body aduhai Luna. 

“Aku bisa bantuin kamu buat dapetin uangnya. Itu kalau kamu mau.” Luna menatap Bobby dengan antusias. 

“Gimana caranya?” 

“Pesta seks, kamu bisa? Bukan hanya ada 2 atau 3 pria tapi ini ada 13 pria yang kamu layani. Gimana?”

“Sebanyak itu? Bisa bonyok badanku, Bob!” 

“Ya kan, aku bilang kalau kamu mau Lun. Lagian hasilnya banyak kok, bahkan uangnya masih lebih setelah kamu beli obatnya.”

Luna berpikir keras, apakah itu setimpal dengan apa yang dia dapat? 

“Oke, aku mau.” Bobby senang mendengar jawaban Luna dan langsung membawa Luna ke suatu tempat yang memang sudah disiapkan oleh Bobby. 

Mobil Bobby berhenti di sebuah rumah sederhana dan mereka masuk yang sudah disambut oleh 13 pria telanjang dengan miliknya yang sudah memegang. 

“Ahhh!” Tubuh Luna di tarik oleh beberapa pria dan di lempar ke sofa. Sementara Bobby telah pergi dari sana. 

“Eumphhh!” Seseorang memasukan miliknya secara tiba-tiba ke dalam mulut Luna. 

Dua orang pria lainnya merobek baju Luna dengan gunting hingga tak berbentuk. Dan pria lainnya langsung memasukan miliknya ke dalam milik Luna. 

“Hahh… hahh.. Lontenya udah loer bro, ayo masukin bareng Bro biar sempit masukin bareng.”  pria itu mengajak pria lain untuk memasukan miliknya bersama.

Selanjutnya ada di karya karsa, untuk pembelian pdf bisa hubungi no ini 085727213790

Link karya karsa ada di profil

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gairah LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang