33. Dunia Bagi Penjahat
Jahat adalah kata yang kita gunakan untuk
menghardik seseorang. Mendiskreditkan citra mereka yang menurut kita tak pantas.Namun bagaimana jika ternyata di balik kata jahat tersebut terdapat kepedulian yang terlampau jauh, terlampau tak bisa disentuh oleh mereka yang berpikir bahwa mereka orang-orang suci.
Mereka yang berlindung dalam kata baik, namun nyatanya hanya sosok yang tidak peduli.
Lembayung
***
🥂 13k comments and 8k votes for next 🥂
***
"Dan mereka diserang, daddy! Ada titan merah yang besar! Dia hancurkan dinding tinggi pelindung kota!" seru Danes yang masih begitu bersemangat bercerita.
Dewan tersenyum mendengar celotehan anaknya. Sudah lama dia tidak melihat Danes yang heboh begini. Mungkin belakangan Dewan juga terlalu sibuk. Ada banyak hal yang harus dia kerjakan. "I never knew you liked watching anime."
"Aku juga baru tahu. Mas Dipa yang kasi tahu, katanya kalau mau dekat dengan Mbak Maha, aku harus coba nonton bareng sama dia. Ternyata benar, tadi seru sekali, aku nonton sambil dipeluk dan dikasih keripik." Danes menjelaskan dengan wajah sumringahnya. Masih senang lantaran ia bisa menyandarkan kepalanya di kepada Maha.
"You really like her, don't you?" Dewan sedikit merapikan rambut anaknya, sebagai sentuhan terakhir darinya setelah bocah tersebut selesai mengenakan baju tidurnya.
Danes tanpa ragu mengangguk, "Mbak Maha sudah jadi favoritku sekarang. Selain Titi dan Mas Dipa, Mbak Maha juga seru!" ujarnya. "Akan jauh jadi favorit lagi kalau aku boleh panggil dia Mimi!"
"Of course you can. Siapa yang melarang?"
"Mbak Maha tidak mau, daddy. Waktu itu aku sudah tanya, tapi katanya cukup panggil Mbak Maha saja. Padahal aku sudah pikirkan panggilan itu lama sekali."
Dewan berdecak, "I'll talk to her. Where is she?"
"Sudah tidur, dan sudah aku puk-puk kepalanya juga. Kasian sekali dia, sampai ketiduran waktu menonton tadi. Jadi jangan dimarahin ya, daddy!"
Dewan tersenyum mendengarnya, "Oke, tidak akan dimarahi. Now, can you get on your bed?"
Danes mengangguk patuh dan langsung naik ke atas kasurnya, kemudian menyelimuti kakinya dengan bed cover di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung
RomansaMaha menjual dirinya kepada putra tertua keluarga Admoejo. Mungkin itu kalimat yang paling tepat untuk mendeskripsikan kondisi perempuan tersebut saat ini. Setelah bisnis rintisan keluarganya masuk dalam fase menuju kebangkrutan, Maha tidak memiliki...