34. Lalu Yang Masih Belum Berlalu

109K 11.2K 14.4K
                                    

34

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34. Lalu Yang Masih Belum Berlalu

Mungkin masamya sudah berlalu, waktunya bahkan sudah jauh di belakang. Tetapi mereka lupa bahwa bayangannya masih tetap ada, masih tersimpan begitu rapi di dalam sana.

Mungkin tindakan bisa berbohong, perkataan bisa mengelabuhi, tetapi tidak kesadarannya. Dia tidak bisa menolak kala memori itu datang, bayangan akan masa lalu kembali hadir.

Bahkan saat dia bersama yang lain di masa kini.

Lembayung

***

🥂 13k comments and 8.2k votes for next 🥂

***

Sekejam-kejamnya Dewan pernah berlaku, pria itu jarang sekali menyesalinya. Dia selalu merasa bahwa apa yang dia lakukan itu benar, termasuk kala dia mencium Evanna tepat di hari pernikahaannya dengan Maha. Dia tidak menyesali momen itu, kala bibirnya bersinggah mungkin untuk terakhir kalinya pada bibir yang dulu sering kali bersentuhan dengannya. Terkadang jika melintas, masih ada rasa rindu di sana. Dan jika momen itu terulang, mungkin Dewan akan berlaku sama, berdiam diri tanpa membangun batasan meski tahu Evanna akan menciumnya, meski tahu bahwa perasaan bersalahnya akan muncul setelah itu.

Hanya ada sedikit penyesalan dalam hidupnya. Ketika dia tidak bisa menjaga Kamaniya, satu-satunya adik perempuan yang bahkan kini namanya sudah terlampau asing di pendengaran Admoejo. Dan ketika ia tak bisa menjaga perempuan satu-satunya dulu, membiarkannya sesak dalam tekanan keluarganya.

Maka tak heran kala Dewan mendapati informasi bahwa Sentani telah kembali, dan saat ini tengah menemui istrinya, pria itu tak pikir panjang untuk datang. Tak peduli bagaimana rencananya yang masih berantakan dan perlu disusun ulang sebab masih ada satu orang yang berhasil kabur. Dewan tak merasa itu penting lagi, kekhawatirannya terhadap situasi tersebut membuat Dewan hilang akal sampai datang dengan kondisi yang masih belum sepenuhnya bersih.

Tidak, Dewan begitu bukan karena dia merasa khawatir kepada Maha. Dia tidak menarik perempuan itu, mengultimatum ibunya hanya karena dia merasa khawatir terhadap perempuan tersebut. Hanya saja bayangan akan yang dulu itu kembali terbawa, membuat Dewan terbakar oleh bayang-bayang saat itu. Jika saja dahulu dia melakukan hal yang sama, membawa Evanna pergi kala wanita itu ditekan sekelilingnya, pastinya semua kekacauan ini tak akan terjadi. Dia masih bersama Evanna saat ini, membelai wanita itu dengan penuh kelembutan. Dan yang terpenting, Danes akan memiliki keluarga yang utuh, mendapatkan kasih sayang ibunya dengan sepenuhnya.

***

"Ini sudah hampir satu tahun sejak kalian menikah." Pembicaraan haha-hihi di ruang teh berubah menjadi serius tatkala Sentani menaruh cangkirnya dan menatap ke arah menantu satu-satunya itu.

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang