Happy Reading ❥
{ CHAPTER DUA }
"Cucunya Geonda Camacia yang kembar kayaknya buruk rupa deh, makanya nggak dikenalin ke publik."
"Geonda nggak sayang sama mereka kali."
"Goblok! kalo dia nggak sayang, ngapain yang cewe dikasih aset sebesar itu."
"Terus apa alesan Geonda Camacia nggak ngenalin cucu kembarnya ke media. Setiap ke pesta, yang cewe selalu pake topeng, yang cowo malah nggak pernah dateng katanya. Yakin banget gue kalau mereka buruk rupa."
"Jelas. Visual keluarga besar Camacia kan sempurna semua."
"Mungkin Geonda malu kali, karena mereka terlampau jelek."
"Iya ya kayaknya mukanya jelek."
"hahaha nggak nyangka ada 'ugly face' diantara anggota Camacia."
Seorang pria paruh baya dengan kacamata bacanya duduk di ruang tamu dengan rahang yang mengeras, menatap macbook-nya yang tengah menampilkan hate comments untuk anak kembarnya lagi.
Sedangkan yang mendapat hate comments saat ini berusia 17 tahun, mereka tengah duduk bersebrangan dengan sang Ayah yang sedang menampilkan raut marah. Si kembar menatap ayahnya dengan binar dimatanya dan senyumnya yang paling manis tak pernah luntur sejak ayahnya memanggil mereka ke ruang tamu.
Cukup! dia harus tegas kali ini!
"Kita nggak marah kok ayah," ucap Gabatha.
Kayler tak menanggapi ucapan putrinya, ia hanya menatapnya dengan raut datar. Mereka tak akan bisa membujuknya untuk kali ini, Kayler tetap akan mengenalkan mereka dalam waktu dekat ini.
Diantara sepupu yang lain, hanya si kembar yang tak suka dengan nama Camacia, hanya mereka yang merasa terbebani dengan nama Camacia, hanya mereka yang tak ingin dianggap menjadi anggota Camacia.
Mereka hanya ingin hidup aman dan tenang katanya. Padahal Gala sudah menjadi pesepak bola terkenal yang mempunyai 10 juta followers di Instagramnya. Pasti jika ia dikenalkan sebagai Camacia, seharusnya itu tidak menjadi masalah besar baginya.
"Lagian kita nggak kayak yang mereka bilang, jadi buat apa kita sakit hati dan marah. Aku sama Gabatha aja nggak pernah baca komentar-komentar begitu. Ayah aja yang terlalu mempermasalahkan hal ini," ujar Gala tegas.
Ditempat duduknya Gala tersenyum pongah, berharap ayahnya tidak bertindak macam-macam. Namun, senyumnya luntur ketika sang Ayah mengatakan.
"Kalian tetap akan Ayah publikasikan 2 bulan lagi, di-anniversary Ayah sama Bunda. Ayah nggak mau dibantah! Jadi persiapkan diri kalian," tandasnya melangkah meninggalkan ruang tamu, menghindari rayuan si kembar dan aksi konyol mereka. Yang membuatnya heran mereka selalu melakukan aksinya bersama walaupun beda negara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Teen FictionCinta? Sebagai pecinta film dan novel romance garis keras, tentu ia tau seperti apa itu cinta. Cinta terlihat sangat indah jika dirasakan dan dilihat dari disana. Namun di dunia nyata Gabatha tidak tau benar cinta itu seperti apa. Gabatha tidak tau...