chapter 18

14 1 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER DELAPAN BELAS }

Saat ini mobil Buggati Chiron berwarna biru tua tengah membaur bersama kendaraan lain dengan laju yang cukup normal karena suasana dari diri seseorang yang ada dibalik kemudi sedang baik-baik saja.

Dia lebih memilih mengendarai mobil dibanding kuda besinya, karena hari sudah malam dan dia akan menjemput seseorang yang sudah membuatnya cemasss.

Sampai ditempat yang dituju, dari dalam mobil, Raka mengedarkan pandangannya ke area parkiran. Hingga akhirnya dia menemukan siluet dua orang yang dikenalnya. Raka segera menepikan mobilnya dan menyebrang jalan untuk menghampiri mereka.

"Gabatha," seru Raka yang mengambil jarak 10 langkah dari Gabatha berdiri.

Gabatha membulatkan matanya "Raka," gumamnya, lalu berlari kecil menghampiri sepupunya dan memeluknya erat. Kemudian, mengingat kekesalannya pada lelaki ini, dia segera memukuli dada Raka bertubi-tubi.

"Gue kesel sama lo," geram Gabatha.

Gabatha memeluk Raka karena ia lega, Raka datang untuk menjemputnya, tapi ia juga kesal! bisa-bisanya semua pesan dan telponnya diabaikan.

Raka mengelus rambut Gabatha."Maaf," ucapnya pelan. Menurut Raka pukulan yang  Gabatha berikan terasa seperti dipukul menggunakan balon, tidak sakit sama sekali.

"Gue marah! gue marah sama lo! gue juga marah sama bunda!" pekik Gabatha.

Raka memeluk dan mencium puncak kepala sepupunya."Ini semua salah gue, Bunda lo tadi pagi ke rumah nyuruh gue buat jemput lo, tapi gue lupa. Maaf," ucapnya.

Gabatha menggembungkan pipinya, bisa-bisanya Raka mengabaikan amanat dari Bundanya.

"Ayo pulang," ajak Raka.

Gabatha menghela nafas kasar, ia berbalik untuk menghampiri Gava dan mengambil tasnya.

"Gue pulang dulu, lo pulangnya hati-hati. Jangan ngebut dan jangan lupa kabari gue kalo udah sampe rumah," ujar Gabatha mengambil tasnya dari Gava.

Gava mengulum senyum, "lo khawatir kalo gue kenapa-napa?" ucap Gava dengan raut tengilnya.

"Gak! gue nggak khawatir sama lo," ucap Gabatha ketus.

"Gue takut dicap pembawa sial lagi. Lo belain gue dengan mukulin orang yang menghina gue, sekarang malah lo yang dipukulin balik. Clathria juga belain gue dan hampir kena do dari sekolah. Dan semua udah tau kita jalan bareng gara-gara postingan lo itu. Jangan sampe lo kenapa-napa dijalan, dan berakhir gue yang disalahin," lanjutnya.

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang