chapter 11

13 2 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER SEBELAS }

"Pengumuman, pengumuman diberitahukan kepada Gabatha Loranya dan Clathria Giovani untuk keruang konseling sekarang juga."

Clathria pucat pasi, mendengar pengumuman dari speaker di kelasnya. Apa yang akan dia jelaskan nanti kepada orang tuanya, ketika mereka tau dia di drop out dari sekolah. Mama papanya pasti akan sangat kecewa, Clathria sangat takut.

Gabatha mengamati wajah seseorang yang duduk disampingnya. Wajahnya pucat bahkan sampai berkeringat. Setelah kejadian itu, mereka berdua diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.

Gabatha memperhatikan raut Clathria yang tengah menahan tangisnya. "Kenapa Clathria harus takut? Dia kan punya gue yang bisa nolong dia, seenggaknya dia tau gue orang kaya kan. Gue bisa gunain uang gue buat nolong dia." pikirnya.

Terpaksa Gabatha harus memberitahu identitasnya kepada Clathria, bagaimanapun sahabatnya itu rela membelanya tanpa ada rasa takut melawan orang yang akan menyakitinya. Ia juga tidak tega melihat raut Clathria sekarang.

"Gue anak dari donatur utama, Ayah gue bernama Kayler Allexa Camacia," bisiknya kepada Clathria sambil menepuk dan sedikit meremas bahu gadis itu.

Clathria mematung mendengar bisikan dari sahabatnya. Clathria menolehkan kepalanya, menatap Gabatha dengan raut tak percaya.

"Apa? Camacia? gue tau betul nama itu, apalagi Papa selalu mengelu-elukan nama Camacia," pikir Clathria.

Ia tau Gabatha kaya. Tapi, ia takut Gabatha tak mau menolongnya. Meskipun mereka berteman baik, dia tetap tidak bisa seenaknya meminta tolong seperti itu.

"Gabatha adalah anak donatur? dia bagian dari Camacia? dia ingat wajah-wajah Camacia termasuk Raka de River yang saat ini bersekolah di SMA Merpati 5. Apa Gabatha dan Gala adalah si kembar Camacia?" batin Clathria.

Gabatah tertawa geli melihat wajah shock Clathria yang masih menatapnya. Ekspresi mereka berdua membuat heran anak kelas, Gabatha dan Clathria sedang saling tatap. Clathria sedang terancam do tapi teman dekatnya malah tertawa.

"Udah ayo, nanti gue jelasin," ucap Gabatha menyeret Clathria untuk pergi ke ruang konseling.

Mereka berdua berjalan menuju keruang konseling yang berada di area sekitar kelas XI. Gabatha menggandeng Clathria yang masih shock.

Tok! tok! tok!

Gabatha mengetuk pintu. Lalu suara dari dalam mempersilahkannya masuk, ia mendorong pintu dan memasuki ruangan yang terasa sangat dingin.

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang