chapter 25

14 1 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER DUA PULUH LIMA }

Setelah mendengar teriakan dari seseorang yang dia kenal, Gabatha segera berlari menuju kamar kembarannya yang berada di lantai 3.

Saat sampai didepan pintu berwarna hitam dengan garis pinggir berwarna gold dan ada ukiran nama bertuliskan Galendia. Tanpa pikir panjang Gabatha segera menggedornya dengan cukup keras sampai tangannya memerah. Dia juga membunyikan bel yang ada di kamar Gala, berkali-kali.

Gabatha yakin pemilik kamar ada didalam dan ia tak peduli jika pemilik kamar ini akan mengamuk nantinya.

Ceklek

Pintu kamar Gala terbuka otomatis, Gabatha menengok ke dalam kamar dan benar pemilik kamar sedang berada didalam. Gala sedang tidur telentang sembari menonton televisi.

"GALAAAAAA," teriak Gabatha dari pintu dengan mata yang berbinar.

Gabatha berlari kecil dan langsung merebahkan diri dikasur kembarannya, "gue mau tidur disini." Dia menggeser-geser tubuh Gala agar memberinya ruang yang luas.

Gala kesal, kasurnya luas tapi kembarannya malah menggeser-geser dirinya terus. "Tidur dikamar sendiri sana!"

"Nggak mau, gue mau tidur disini! emang lo nggak kangen sama gue?!" ucap Gabatha ketus.

"Gak si," sahut Gala cepat melirik kembarannya.

Gabatha melotot dan memukuli Gala menggunakan bantal dengan cepat, Gala yang dipukuli malah tertawa dan memeluk Gabatha untuk menghentikan pukulannya.

"Kenapa lo pulang lagi?! Lo belum ada seminggu disana," ucap Gabatha yang sudah menghentikan pukulannya.

"Nggak tau, gue pengen pulang aja," ucap Gala lirih.

Aneh, biasanya Gala tidak seperti ini.  Sekalipun dia tidak sibuk, Gala akan selalu di Spanyol karena teman-temannya disana semua. Jadi, sekangen apapun Gala pada keluarganya, jelas! dia tidak akan pulang.

"Kayaknya kita bakal dikenalin dalam waktu dekat ini dan itu udah mutlak dari kakek," ujar Gala pelan.

Gabatha menaikkan sebelah alisnya,
"ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue?"

"Nggak ada," ucap Gala serak. Dia menunduk dan menyembunyikan wajahnya dipundak Gabatha.

"Kita kembar kalau lo lupa," ujar Gabatha yang merasa sesak, ia yakin ini adalah perasaan Gala. Gala tengah bersedih? tapi masalah apa yang menimpa kembarannya...

Terjadi hening beberapa saat sampai...

Pintu kamar Gala dibuka oleh seorang Pria yang selalu berada di Amerika, siapa lagi kalau bukan bang Jevan. Bang Jevan pulang juga? apa Ayah bundanya juga sudah pulang? sebenarnya ada apa...

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang