chapter 24

12 1 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER DUA PULUH EMPAT }

Gava mendahului Gabatha yang akan mengambil sepatunya, "biar gue aja yang pakein." Gava berjongkok lalu memakaikan sepatu Gabatha dan mengikat tali sepatunya.

Gabatha tertegun, jujur ia merasa tidak enak jika diperlakukan seperti ini oleh orang lain, kecuali pekerja di rumahnya dan keluarganya sendiri.

Gabatha tidak sempat menolak, karena Gava sudah berjongkok dan memegang kakinya.
"Thank you," ucapnya pelan.

Gava mengangguk dan bertanya,
"gimana hari ini? seneng?" tanyanya setelah memakaikan sepatu Gabatha.

Pukul 20.00, Gava akan mengantar Gabatha pulang, saat ini mereka sedang berjalan ke arah motor vespa Gava dengan Gava yang menenteng helm kuning muda berstiker domba milik gadis disampingnya ini.

Gabatha tersenyum mengangguk antusias.
"Thanks Gava."

"Rate 1-10 seberapa seneng lo," celetuk Gava melirik kearah Gabatha.

Gabatha tersenyum geli, dia berpikir sejenak."Delapan," ucap Gabatha dengan menunjukkan jemari yang berjumlah angka delapan.

Gava mengangguk-angguk, "delapan ya."

"Kenapa?"

"Kalau pas di pasar kuliner, berapa?"

"Delapan juga."

Mendengar jawaban Gabatha, membuat Gava mendengus dan raut wajahnya berubah masam. Dia membuang muka ke arah lain, tidak mau melihat Gabatha yang ada didepannya.

"Kenapa lagi?!" tanya Gabatha ketika melihat raut masam Gava, padahal ia sudah menjawab dengan jujur.

"Gue maunya diantara 9-10."

"Ngapain pake rating segala sih, gue udah cukup seneng hari ini karena lo dan keluarga lo," omel Gabatha

"Ya gue cuma pengin tau seberapa seneng lo, gue maunya lo seneng bangett, brarti kemaren dan hari ini belum bisa dikatain lo seneng."

"Bagi gue ini udah cukup seneng. Kalau di rate, sehari-hari gue juga dapet delapan."

"Tuhkan, ah." ucap Gava kesal.

Gabatha ini jenis perempuan macam apa, seharusnya dia sangat-sangat senang Gava memperkenalkannya pada keluarganya dan dia juga sudah mendapatkan Loopi dan domba-dombanya, bukan cukup senang!

"Kenapasih," ucap Gabatha, dia terlampau heran dengan tingkah lelaki ini.

"Yaudahlah nanti gue bakal berusaha keras biar lo bisa dapet seneng yang lebih dari keseharian lo."

"Nggak usah! lo nggak punya tanggung jawab apapun buat bikin gue seneng."

"Tapi sayangnya gue bakal maksain diri buat punya tanggung jawab itu."

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang