Happy Reading ❥
{ CHAPTER TIGA PULUH SATU }
"Murid baru?" pikir siswa-siswi yang berada di area parkir, ketika melihat Gava membonceng seorang perempuan asing dimata mereka.
Gava membantu melepaskan helm perempuan itu, dengan sang perempuan yang langsung merapikan rambutnya sendiri lalu memasangkan bando tipis berwarna biru muda.
Mereka yang berada di sekitar area parkir terpesona oleh paras ayu dari sosok perempuan itu. Perpaduan manis dan cantikk khas wajah-wajah Indonesia.
Bagi mereka yang tak tau hubungan keduanya pasti mengira bahwa itu adalah target selanjutnya dari Gava, karena lelaki itu pasti sudah bosan dengan Gabatha.
Namun, bagi mereka yang sudah tau, pasti mengira cinta lama bersemi kembali. Apalagi Meira, perempuan yang saat ini berjalan dengan menggandeng lengan Gava semakin cantik.
"AGAMMM," pekikan menggelegar dari Clathria membuat semua orang mengalihkan perhatiannya kepada gadis itu. Termasuk Gava dan Meira yang menghentikan langkahnya.
Lelaki yang merasa terpanggil berdecak dan melirik tajam pemilik suara. "Lo merusak moment gue yang lagi menganggumi seseorang tau nggak!" ucap Agam ketus.
"Lo kagum sama siapa?" tanya Sassya yang datang bersama Clathria.
"Noh sebelahnya Gava," sahut Agam menunjuk Meira menggunakan dagunya.
Sassya mendelik lalu berbisik, "itu Meira, orang yang gue ceritain kemarin."
Agam melotot, "ah! nggak jadi kagum gue."
Sedangkan Clathria meneliti penampilan perempuan yang bersama Gava. Lalu ketika matanya bertemu dengan Gava ia melototi lelaki itu sebentar, sejujurnya ia ingin sekali menempeleng kepala Gava, karena ucapan lelaki itu yang terkesan bullshit.
"Katanya udah berhenti menebar jaring, mulutnya emang bener-bener ngga bisa dipercaya, Dasar tai kucing lo," batin Clathria geram.
Mereka yang masih diarea parkir termasuk Gava dan Meira terperangah melihat kedatangan gadis berambut ash brown yang turun dari mobil McLaren P1 biru.
Kedatangan gadis itu tidak disadari oleh ketiga teman dekatnya, karena ketiganya terlihat sibuk menggosip layaknya ibu-ibu penggosip dipagi hari sembari membeli sayur dari tukang sayur keliling.
Mereka penasaran akan reaksi dari gadis berambut ash brown itu melihat kedekatan Gava dan murid baru. Sedangkan Gabatha sendiri yang baru datang mengrenyit melihat teman-temannya sedang menggosip padahal masih pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Teen FictionCinta? Sebagai pecinta film dan novel romance garis keras, tentu ia tau seperti apa itu cinta. Cinta terlihat sangat indah jika dirasakan dan dilihat dari disana. Namun di dunia nyata Gabatha tidak tau benar cinta itu seperti apa. Gabatha tidak tau...