chapter 29

31 0 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER DUA PULUH SEMBILAN }

Kapten basket SMA Bhakti Jaya saat ini tengah berunding dengan pelatihnya dipinggir lapangan basket. Lalu tanpa sengaja matanya menatap kearah pemain inti yang terlihat termenung, seperti tidak punya semangat.

Sang Kapten yang melihat itupun segera pamit kepada pelatihnya. "Saya mau cek pemain yang lain dulu ya pak."

Pelatih basket mengangguk."Jangan lupa arahan dari saya ya Sen," ucapnya lalu pergi dari hadapan Seno.

Seno segera menghampiri Gava, menepuk pundak teman dekatnya. "Lo kenapa? lagi ada masalah?"

Gava menghela nafas, "gue kayak liat dia Sen," ujar Gava lirih.

Seno tau siapa 'dia' yang dimaksud Gava. Seno, Gava, dan Loka berteman sejak duduk dibangku SMP.

"Lo mau gue ganti dengan pemain lain?" tawar Seno, ia tau pikiran Gava sedang ditempat. Seno tidak ingin Gava bersikap tidak profesional apalagi lawan mereka adalah Raka, rival Gava.

Gava menggelengkan kepala, ia meraup wajahnya kasar, ia tau dirinya salah. Gava sudah memilih berjuang untuk Gabatha, tapi entah kenapa saat Gava melihat 'dia' perasaanya benar-benar bimbang.

"Sorry Sen," ucap Gava pelan.

Seno segera beranjak, menepuk bahunya dan merematnya kencang guna menyemangati teman dekatnya sendiri.

Suara peluit terdengar kencang, menandakan pertandingan dimulai. Gava mengedarkan pandangannya sejenak ke arah tribun dan mendapati pemandangan dimana Gabatha tengah menyemangati Raka dan Raka yang tersenyum menanggapinya.

Gava menghela nafasnya, ucapan Raka dimalam dia mengantar Gabatha pulang sepulang dari rumah kembali terngiang dikepalanya.

"Jauhi Gabatha! Lo nggak akan pernah bisa bersanding dengan Gabatha, jadi jangan mimpi untuk bisa milikin dia."

Raka terlihat sombong dan begitu percaya diri bisa memiliki Gabatha karena dia adalah bagian dari Camacia. Keluarga Gabatha pasti tanpa pikir panjang langsung menerima Raka.

"Hah~ Apa mungkin Raka juga mendapat kesempatan yang sama dari Gabatha," pikir Gava.

Seno sengaja menabrak bahu Gava, guna menyadarkan teman dekatnya.
"Gav! fokus!" seru Seno tajam.

Gava berusaha keras mengembalikan fokusnya. Namun, menurutnya permainannya kali ini sangat kacau. Kadang kala ia melakukannya dengan baik, kadang pula tidak.

Seperti saat ini, Gava tengah menggiring bola basketnya menuju ke daerah lawan. Gava sangat gesit dan lincah, dia bahkan dengan mudah melewati lawannya yang berusaha merebut bola basketnya.

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang