chapter 6

14 2 0
                                    

Happy Reading ❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❥

{ CHAPTER ENAM }

Setelah mengecup pipinya, laki-laki itu tertawa puas melihat ekspresi Gabatha dan melanjutkan larinya yang tersisa 3 putaran dengan semangat.

Sekarang, seluruh atensi di lapangan berpindah ke Gabatha.

Clathria tampak sangat shock hingga tanpa sadar melonggarkan tautan tanganya, ia melihat ke arah sahabatnya dengan speechless.

Tanpa pikir panjang Gabatha segera berlari dengan kencang ke kelasnya. Mengabaikan semua tatapan yang tertuju kearahnya. Gabatha benar-benar mengumpati Gava disepanjang perjalanan menuju kelas bahkan saat sudah sampai pun Gabatha masih mengumpatinya.

Dasar badjingan mesum!

Keparat!

Brengsek!

Bisa-bisanya dia melakukan hal tak senonoh seperti itu di depan banyak orang. Dia marah, sangat marah! tidak ada orang lain yang berani menciumnya kecuali keluarganya.

Tidak boleh ada orang lain yang menciumnya kecuali keluarganya dan Masimo. Dia ingin mendedikasikan seluruh inci bagian tubuhnya hanya untuk Masimo kelak.

AARRRGGGHHHH!!!!!!!!!

∘⁠˚⁠˳⁠° ✧✿ ୨୧ ✿✧ ∘⁠˚⁠˳⁠°

Gava sudah menyelesaikan hukumannya, Dia kembali ke kelasnya dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Untung saja tempat duduknya berada dipojok sehingga ia bisa menyempatkan diri untuk beristirahat ditengah pelajaran fisika yang masih berlangsung.

Saat Gava kembali ke kelas, dia tersenyum dengan ekspresi bahagia diwajahnya meskipun terlihat sangat kelelahan.

Raut sumringah Gava setelah dihukum membuat dua teman dekatnya heran, adakah orang sebahagia Gava setelah menjalani hukuman yang membuatnya terlihat kesusahan mengatur nafasnya.

Gava masih tersenyum senang disela-sela nafasnya yang tidak beraturan.

Dia masih mengingat wajah kaget gadis itu saat ia mengecup pipinya, terlihat sangat lucu, berbeda jauh dengan wajah sinisnya setelah gadis itu mengecup pipinya di perpustakaan

Gava juga masih merasakan betapa wangi dan lembutnya pipi Gabatha. Setelah mencium pipinya, bagian pipi gadis itu memerah terlebih dahulu sebelum seluruh wajah dan lehernya memerah karena marah. Hahahahahahaa

LOVE POTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang