17 - Makan Malam

3.8K 331 5
                                    

"Chef!" Aditya berlari kegirangan dengan mengenakan sweatshirt berwarna dasar putih, namun penuh dengan gambar teddy bear. Begitupun kakak-kakaknya, Abiyasa dan Arkasana.

"Hai!" Sophie masih sibuk menyajikan makanan di dapur bersih dan hanya melirik saja.

Layaknya orang dewasa, Aditya paham kesibukan juru masak favoritnya tersebut. Oleh karena itu, dia menjulurkan tangannya ingin dipangku oleh Padmana. "Kok Papa nggak panggil kita sih kalau ada chef?"

Padmana menghirup dalam-dalam aroma khas pada kepala Aditya. "Memangnya papa harus kasih tahu kalian kalau Chef udah dateng?"

"Iya, soalnya hari ini kita sibuk." Balas Aditya bawel.

Padmana tertawa. "Sibuk ngapain?"

"Si Rocky sakit, belum lagi Devon kecelakaan, semuanya harus dibawa ke rumah sakit."

Tawa Padmana semakin kencang.

Aditya memang memiliki robot yang sudah dia perlakukan layaknya seorang anak. Masing-masing robot tersebut diberi nama, Rocky lah, Devon, Sultan dan masih banyak lagi.

"Oh, Dokter lagi sibuk ya?" Padmana masuk ke dalam peran yang Aditya sedang mainkan.

"Iya, mana Mas Alka sama Mas Abi nggak bantuin!" Keluh Aditya seraya menunjuk kedua kakanya.

Padmana mengusap rambut Aditya ke belakang dan mencubit gemas pipi anaknya. "Kok Adit cadel kalau manggil nama Mas Arka aja?"

"Nggak tau." Aditya terkekeh.

"Adit sih manja, Pa!" Ledek Arkasana.

"Enggak ya! Wleee!"

Padmana segera melerai kedua anaknya tersebut, kalau tidak, akan terjadi keributan karena saling ejek dan tidak ada yang mau mengalah.

"Udah jadi." Sophie masuk ke ruang makan. "Nih, ayam goreng crispy. Siapa yang katanya pengin kemarin?"

"Adit!"

"Mas Arka juga!"

"Mas Abi sih apa aja."

Sungguh jawaban yang berbeda-beda dari ketiga anaknya.

"Oke, karena makanan sudah disajikan." Sophie melepas apronnya. "Saya undur diri. Terima kasih."

"Cheeeef! Ayo makan di sini!" Rengek Aditya, yang kemudian diiyakan oleh kedua kakaknya.

"Chef, udah lama nggak makan bareng." Abiyasa menimpali.

"Duduk saja. Turuti mereka." Padmana menunjuk kursi kosong yang berada di dekat Aditya.

"Chef makannya apa?" Aditya ingin tahu.

Tapi Sophie tidak menjawab, dia malah bertanya pada Padmana. "Lauk mana yang boleh saya makan?"

Padmana merasa tidak nyaman juga. Selama ini memperlakukan Sophie dengan ketus, hingga wanita itu tidak berani sembarangan mengambil makanan. Padahal, karyawan kantornya, ketika dipersilahkan makan pada acara open house atau diizinkan mengambil snack box sisa meeting, mereka akan langsung mengambil tanpa berpikir dua kali.

Hanya SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang