"Tidak ada bohong demi kebaikan!"
⏳⏳⏳
Jika ada yang bertanya hal apa yang paling Zayyan benci, itu adalah kebohongan. Ia sangat membenci orang yang bersikap tenang di antara banyaknya hal yang mereka sembunyikan. Seolah semua hal akan tetap aman dan tidak menyakiti pihak manapun.
Tuhan menciptakan mulut untuk berbicara, dan suara untuk orang lain dengarkan. Jika kalian tidak suka, coba bicarakan. Jangan takut menyarakan apapun yang membuat kalian tidak nyaman. Tapi semua juga ada aturannya, tetap jaga batasan.
Kenapa kepercayaan yang mulai tumbuh itu kembali dipatahkan? Kebenaran yang Zayyan terima kali ini sangat memuakkan.
"Kepala gue mules, perut gue pusing!"
"Kebalik woy!" Leon menoyor kepala Zayyan pelan. "Lagian lu kenapa si dari tadi?"
Zayyan menghela napasnya berkali-kali. Sejak tadi otaknya sangat penuh akan banyak hal yang ia ketahui baru-baru ini. Mungkin jika bisa divisualisasikan, kepala Zayyan sudah mengepulkan asap seperti di komik-komik yang dia baca.
"Nggak tau ah!"
"Dih, nggak jelas banget bocah."
Kata-kata Dean kemarin masih terngiang-ngiang di telinganya.
"Bian masih berhubungan sama Milea. Dan tuh cewek kayaknya ngomong yang nggak-nggak sama dia."
"Ini tentang apaan?"
"Tentang lo."
"Ha?"
"Nanti kita pastiin. Untuk sekarang lo bersikap biasa aja."
"Apa sih? Lo kalau ngomong jangan setengah-setengah dong, Bang."
"Intinya gitu."
Shaka memperhatikan Zayyan yang nampak tidak bersemangat. Anak itu menghela napas berulang kali dengan wajah yang lesu.
"Lo kenapa?"
Zayyan hanya menjawab dengan gelengan dan kembali menyeruput milk tea yang dipesannya.
Sekarang mereka memang sedang berada di salah satu cafe yang dekat dari sekolah. Pulang sekolah tadi, Zayyan langsung mengajak Shaka dan Leon untuk nongkrong terlebih dahulu.
Saat asik melamun, Leon secara brutal menggoyangkan lengan Zayyan.
"Zayy liat itu liat. Itu Milea nggak sih? Sama siapa tuh? Kaya nggak asing njir."
Zayyan mengikuti arah yang ditunjuk Leon. Melihat dua orang yang sudah mulai menghilang ditelan keramaian. Mereka sepertinya baru saja keluar dari cafe ini juga?
"Dari mana lo tau itu Milea?"
"Tadi nengok bentar pas di pintu. Dan bener tuh cewek. Masih bisa berkeliaran aja setelah beritanya kesebar gitu."
"Yaudah si biarin. Dia juga pengen bebas kali."
"Iya sih. Tapi kan... Au ah!"
Shaka terkekeh melihat Leon yang sudah memanyunkan bibirnya. Dilihatnya Zayyan yang juga tengah tertawa. Wajah bahagia itu masih belum sepenuhnya nyata. Zayyan sepertinya masih menyimpan banyak hal.
"Gue mau ke Singapura," ucap Shaka yang tiba-tiba itu membuat kedua temannya menoleh kaget.
"Wih liburan? Ikut dong!" tebak Leon dengan wajah yang antusias. Membuat Shaka menggeleng sambil tersenyum tipis.
"Ada apa, Shak?" Zayyan sudah menatap was-was Shaka.
"Berobat."
"Berapa lama?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan's Different Life ✓
Teen FictionKeluarga harmonis adalah impian setiap orang. Dan Zayyan sudah mendapatkannya. Zayyan Ruby Abraham namanya. Ia lahir dari keluarga yang sangat sempurna, pengertian, dan selalu membuatnya terus bersyukur. Sedangkan di lain tempat, Zayyan Ghifariel. T...