30. END

555 75 13
                                    

HAPPY READING!

⏳⏳⏳

Hari ini hari Senin. Hari yang sangat menjengkelkan bagi para pelajar. Kira-kira karena apa ya? Upacara? Berdiri panas-panasan? Cemen! Gutu aja ngeluh ya kalian.

"Panas gila!" keluh Leon dengan wajah yang sudah memerah.

Cowok itu melihat ke samping di mana Shaka yang anteng dengan wajah datarnya seolah tidak merasakan apapun. Hey ayolah... Leon sudah seperti cacing kepanasan sejak tadi.

Leon kembali mengedarkan pandangannya dan matanya menangkap sosok Zayyan yang tengah berdiri di depan satu kelas. Enak juga jadi anggota osis setiap upacara malah pada ngadem gitu ya.

Zayyan memang mendaftar menjadi anggota osis karena permintaan Dean. Awalnya anak itu menolak karena Zayyan memang tidak berminat mengikuti kegiatan apapun di sekolah. Tapi sebelum kelulusan Dean, cowok itu memaksa Zayyan untuk bergabung dan kalau bisa nanti sampai jadi ketua katanya. Apa-apaan?

Katanya, "Buat ngelatih mental dan jiwa tanggung jawab kita. Bonusnya lo bakal famous."

Famous sih famous. Tapi pusingnya itu lho, bro!

"Zayy!"

"Eh iya?" Zayyan terkejut saat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. Itu salah satu teman osisnya.

"Lo dipanggil dari tadi nggak nyahut si. Itu ada yang mau pingsan bantuin."

"Eh, emang pm--"

"Mereka lagi nanganin beberapa anak di UKS."

"Oke ayok ke sana."

Emang agak sedikit aneh sih. Sebenarnya kan tugas seperti ini tugas anak PMR. Tapi berhubung yang bergabung di situ baru sedikit, anak osis ikut membantu.

"Kelas yang mana sih?" tanya Zayyan saat sudah sampai di belakang barisan kelas sebelas. Cowok itu mengerutkan dahinya saat temannya berhenti di barisan kelasnya.

"Tuh anaknya!"

"Si anjir Leon! Lo kenapa dah?" kaget Zayyan saat Leon sudah berjongkok dengan wajah yang sangat tidak bersemangat.

Zayyan menyeretnya ke belakang membuat Leon tersenyum tipis. Akhirnya dia bisa ngadem guys!

"Lo boleh urus yang lain. Yang ini biar gue yang urus," kata Zayyan kepada teman osisnya tadi.

"Yaudah kalau gitu gue kesana dulu."

Setelah kepergiannya, Zayyan beralih menatap Leon dengan jengah. "Gue tau otak lo ya anjing!"

"Bawa gue ke UKS please... Udah mau pingsan ini." Leon memelas dan mengedipkan matanya berkali-kali membuat Zayyan mendecak dan sempat meraup wajah menyebalkan itu dan benar-benar membawa Leon ke UKS.

Padahal tadi Zayyan lihat Shaka biasa saja. Leon ini memang kebanyakan drama.

***

Hari ini Zayyan tidak begitu banyak kegiatan. Setelah pulang sekolah, anak itu langsung pulang ke rumah. Leon dan Shaka juga tidak mengajaknya bermain atau kemana.

Zayyan memasuki rumah dengan riang. Karena hari ini banyak waktu luang, Zayyan ingin mengajak abangnya keluar sekadar jalan-jalan. Karena asal kalian tahu, sampai sekarang Zayyan belum boleh mengendarai apapun. Entah itu motor atau mobil. Padahal kan Zayyan pengen banget biar bisa kemana-mana sendiri.

"Zayyan pulang!" teriak Zayyan sambil memasuki rumah. Dia langsung mengerutkan dahinya saat dirasa rumahnya begitu sepi.

Zayyan berjalan ke arah dapur di mana Bi Reni terlihat tengah sibuk dengan kegiatannya.

Zayyan's Different Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang