Kesalahannya saat masih di bangku SMA dulu, membuatnya seperti sekarang. Banyaknya anak muda di era ini yang masih suka salah jalan, Keyna salah satunya. Ia menjadi tidak diperkenankan untuk hamil lagi, anaknya hanya satu yaitu yang sudah ia lahirka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah, kan?" Tanya Terence yang memastikan.
Ia tengah melihat - lihat hasil dekoran untuk kamar bayi mereka, barusan saja ia memindahkan posisi box bayi agar lebih sesuai.
"Udah, lucu banget. Nanti dia akan nyaman kalau tidur disini, kurang apa lagi ya, Sayang?" Kata Keyna.
Terence beralih menoleh untuk melihat perut Keyna, ia menyentuhnya. Kemudian Terence berjongkok untuk menyapa perut itu.
"Hey, Papa sama Mama udah siapin ini loh buat kamu. Kamu seneng gak?" Tanyanya.
"Aku seneng dong Papa, liat aja Mama dari tadi juga seneng banget kan," Keyna yang menjawab dengan tersenyum lebar.
Kamar ini telah mereka persiapkan dari beberapa minggu yang lalu, namun memang bertahap, dan sekarang semuanya sudah siap semua. Dari barang - barang dan seisinya yang ditata secara rapih, juga hiasan - hiasan lain yang berada di kamar ini.
Terence tersenyum senang, "Ekspresi Mama itu, ekspresi kamu juga ya?" Tanyanya lagi.
"Iya, kan adek cowok ya," Kata Terence pada perut Keyna, kemudian menciumnya lama.
"Aduh!" Keyna meringis seraya ikut memegangi perutnya.
"Ih, kamu nendang perut Mama itu," Kata Terence yang tersenyum gemas, barusan ia melihat tonjolan di satu bagian perut Keyna.
Kemudian Terence mengecupi perut Keyna beberapa kali sampai Keyna tertawa, ia merasa lucu.
"Udah ih, anak kamu nendang terus. Nyeri, sakit juga lama - lama, udah dulu ah," Kata Keyna yang menurunkan bajunya karena tadi Terence mengangkatnya sebatas dada Keyna.
Terence tertawa kecil, "Dia kalau gerak makin bikin sakit ya?" Tanyanya pada Keyna.
"Iya, aku suka aja diciumin kamu. Dia juga seneng kan tuh liat aja. Cuma sekarang kalau lagi kamu sapa langsung bereaksi kayak gitu, kan nyeri kalau lama - lama soalnya udah makin gede dia di perut aku," Kata Keyna.
"Iya Dek, kok kamu delapan bulan Papa liatnya perut Mama besar banget ya? Adek beratnya udah berapa sih sekarang? Papa jadi penasaran," Kata Terence yang masih mengajak berbicara perut Keyna.
"Aku juga makin kesini makin engap banget kalau jalan atau berdiri lama, tapi bukan berarti aku males. Aku justru pengen jalan - jalan terus, bosen kalau diem terus," Kata Keyna.
Terence menatap Keyna kasihan, ia mengulum bibir bawahnya.
"Aku gapapa, kok. Cuma cerita aja, kamu jangan khawatir," Kata Keyna yang mengerti Terence mengkhawatirkannya.