SURAT DAN SAKURA (1)

126 5 0
                                    

"Jas, Jas, Jas" Layla berteriak sambil berlari kecil menghampiri Jasmine yang asik memandang layar laptopnya, matanya fokus membaca rentetan huruf dalam layar laptop, "Et dah kamu Jas, dipanggilin dari tadi bukannya noleh malah asik sama laptop" oceh Layla saat baru sampai sambil bernafas terengah-engah, bulir-bulir keringat juga terlihat membasahi jilbab panjangnya.

"Eh maaf Lay, kamu ngomong apa tadi?" jawab Jasmine seraya melepas sebuah earphone dari telingannya yang tertutup oleh jilbab panjang, "Hmm pantes aja enggak dengar asik dengerin murotal pastinya ini" Layla membuang muka sambil mengambil posisi di samping Jasmine, napasnya masih terengah-engah. "Emangnya ada apa Lay?" tanya Jasmine sekali lagi kepada sahabatnya.

"Ini Jas surat dari Ken" Layla menyodorkan sepucuk amplop putih yang tersegel dengan kelopak bunga sakura, "Surat? Dari Ken?" tanya Jasmine dengan sepasang alis yang mengkerut heran. "Iya sahabatku Ning Jasmine Alleya, ini surat dari Akira Deisuke" jawab Layla mempertegas ucapannya pada Jasmine, kembali Jasmine menunjukkan wajah keheranan mendengar ucapan Layla, kenapa juga laki-laki Jepang itu pakai acara memberikan surat padanya, "Bukankah kalau ada yang ingin Ken sampaikan bisa melalui pesan, kenapa juga dia masih pakai metode lama ini" Jasmine berbisik pelan pada dirinya sendiri.

"Ya udah sih Jas, tinggal buka aja, baca isinya" ucap Layla dengan nada sedikit kesal, "Lay, kamu kenapa?" Jasmine bertanya karena menyadari perubahan raut sahabatnya Layla. "Kayaknya si Ken naksir sama kamu Jas, surat itu pasti ungkapan cinta dia ke kamu" ucap Layla sedikit tertunduk sedih. "Lay, kamu kan tahu aku tidak ada perasaan dengan si Ken" ucap Jasmine yang kini tahu penyebab perubahan sikap temannya itu.

"Iya enggak apa-apa sih Jas, ngapain juga aku mau marah sama kamu, itu kan perasaan Ken dan hak dia mau suka sama siapa, dia suka sama aku juga ya kali aku nikah beda Agama kan hehe" ucap Layla yang diakhiri dengan tawa renyah namun masih melukiskan raut kecewa.

"Ya udah kita baca sama-sama ya suratnya, kan tidak ada rahasia diantara kita, apapun isi surat ini tidak akan mengubah apapun Lay, aku tetap akan pulang ke Indonesia, kamu kan tahu sendiri aku mau dilamar sama si Qabil" Jasmine tersenyum lembut pada Layla.

"Iya aku paham kok Ning Jasmine Alleya, lagian sesuka-sukanya aku sama si Jepang itu ya kali aku mau nikah sama dia kan, kalau dipikir-pikir apa sih yang aku harapkan kamu balas suka ke dia juga mustahil kan seorang Ning nikah sama si Jepang yang beda Agama haha" Layla tertawa lega seakan-akan sudah lupa dengan perasaannya yang baru saja berduka.

Kini Jasmine ikut tertawa mendengar ocehan receh sahabatnya, "Ya sudah aku buka ya surat sakura dari Akira Deisuke" ucap Jasmine sembari tangan lentiknya membuka pelan amplop putih berisi surat.

Konnichiwa Ning Jasmine Alleya

How are you Muslim women from Indonesian?, I'm sorry, because I love you, I know I shouldn't love you, but let me just admire you and your Allah. Thank you for introducing me to what a Muslim, May I know more about you and your religion?, after that let your God's desnity determine my feelings.

Haru ni kai ima shou

Halo Ning Jasmine Alleya

Apa kabar Wanita Muslim dari Indonesia?, aku minta maaf karena aku mencintaimu, aku tahu aku seharusnya tidak mencintaimu. Tapi izinkan aku mengagumimu dan Allahmu. Terima kasih telah memperkenalkan aku apa itu Muslim, bolehkah aku tahu lebih banyak tentang kamu dan Agamamu?, setelah itu biarlah Tuhanmu yang menentukan takdir dari perasaanku.

Sampai jumpa wanita musim semi.

Jasmine kembali melipat selembar kertas dari Akira Deisuke, wajahnya menoleh pada Layla yang tengah termenung, "Layla kamu enggak apa-apa kan?" tanya Jasmine hati-hati, yang sontak dijawab dengan isakan oleh Layla "Jasmine huhu, laki-laki Jepang itu benar-benar jatuh cinta padamu mana isi suratnya menyentuh banget lagi, aku terharu loh, kalau kamu mau sama Ken aku rela kok Jas asal kamu berhasil bawa dia masuk Islam" ucap Layla tanpa pikir panjang.

"Bercanda kamu Lay, ya kali aku nerima Ken sedangkan si Qabil juga sudah aku setujui dan mereka tinggal nunggu kepulanganku" Jasmine tidak terlalu menggubris surat dari Ken meski dapat diakui Ken adalah salah satu penolongnya di Negeri Sakura itu, namun apa mau dibuat Jasmine sudah menentukan pilihan untuk si Qabil.

"Dih kasih kesempatan aja dulu Jas, kamu bilangin sama si Qabil tunda aja dulu lamarannya sama dia lulus di Qairo, biar enak juga kamunya Jas, udah sama-sama lulus ya tinggal fokus aja nanti sama kerjaan mau tinggal di Indonesia apa di Jepang apa malah di Qairo, ya itunh-itung selama kuliah ini kamu juga bisa menilai si Ken siapa tahu dia lebih baik" saran Layla yang mungkin bagi sebagian wanita memang lebih masuk akal, daripada menikah ditengah-tengah perkuliahan dan setelah itu akan hidup masing-masing sampai mereka bertemu lagi saat lulus nantinya.

"Layla, kamu tenang aja, Insya Allah pilihanku ini udah tepat, aku memilih Qabil, aku pulang selama libur ini, kami menikah dan setelah itu kembali ke menuntut ilmu masing-masing, setidaknya saat libur atau apa kita sudah bisa bertemu dengan status sah tidak melanggar aturan Agama" ucap Layla yang sudah mantap dengan pilihannya.

"Jujur ya Jas, aku agak curiga sih sama kamu, awalnya kamu kaget banget pas dibilang ada yang mau lamar tapi kok sekarang udah bisa seyakin itu mau pulang ke Indonesia dan menerima lamaran itu, ada apa sih sebenarnya?" tanya Layla yang mulai penasaran dengan sahabatnya yang memilih untuk menerima lamaran ditengah-tengah perkuliahan mereka, apalagi calon yang akan menjadi suaminya ini justru baru berusia 18 tahun dan mau memulai studinya di Qairo.

"Apa kamu enggak terlalu terburu-buru Jas?" tanya Layla berusaha menyakinkan, "Layla Ruqqayah sayang sahabatku, aku sudah mempertimbangkan semuanya kok jadi kamu tenang aja ya, Insya Allah ini sudah pilihan yang tepat" sekali lagi Jasmine berusaha menyakinkan Layla sahabatnya.

Layla yang mendengar ucapan tegas dari Jasmine sahabatnya hanya bisa terdiam sambil membayangkan bagaimana raut kecewa Ken kalau sampai tahu semua ini, apa yang akan Ken lakukan kalau tahu bahwa ungkapan cintannya akan dibalas dengan kepulangan Jasmine ke Indonesia untuk melangsungkan pernikahan.

"Layla, kamu tidak perlu khawatir tentang Ken, aku yakin Ken pasti mengerti nantinya, Ken adalah laki-laki baik dan berjiwa luas jadi yakin deh kalau nanti aku jelaskan pelan-pelan pasti dia akan paham, lagian ungkapan cinta yang ditolak kan bukan berarti kita juga memutus persahabatan kita, aku yakin Ken tetap akan menjadi teman kita nantinya" ucap Jasmine yang tahu persis apa yang sedang dipikirkan oleh Layla tentang penolakan cinta Jasmine pada Ken, tentu saja Layla takut hal tersebut hanya akan merusak hubungan pertemanan mereka. Tidak hanya Layla yang takut akan hal tersebut tapi demikian dengan Jasmine, Jasmine hanya sedang berusaha untuk menutupi kekhawatirannya dengan kepercayaannya pada Akira Deisuke.

***

AR-RAHMAN BUKAN UNTUK JASMINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang