Hari pertama perkuliahan akan dimulai, dengan semangat Jasmine bangun dan bersiap untuk memulai dunia perkuliahannya, meski selama ini dia adalah sudah menjadi putri yang paling susah dibangunkan namun di Negeri Sakura itu dia benar-benar berubah drastis, Jasmine terbangun saat mendengar alarm dari ponselnya tidak lupa dia menjalankan salat malam dan membaca Al-Qur'an sebelum memasuki waktu subuh.
Setelah mendengar azan subuh dari ponselnya dengan segera Jasmine membangunkan Layla sahabatnya, "Layla ayo bangun salat subuh" ucap Jasmine sambil sedikit mengguncang-guncangkan tubuh mungil Layla, sadar akan hal itu Layla sontak terbangun dengan kaget seperti mimpi untuk pertama kalinya Jasmine membangunkannya dari tidur karena selama ini Jasmine yang dia kenal pasti selalu susah dibangunkan diwaktu subuh. "Loh tumben-tumbenan kamu Jas" ucap Layla sambil mengucek matanya, "Kan udah janji mau berubah Lay" balas Jasmine segera kembali ke atas sajadahnya untuk mendirikan salat subuh, melihat hal itu dengan segera Layla bangkit dari tempat tidur untuk menuju mengambil air wudhu.
Jasmine dan Layla berdiri dengan mulut sedikit terbuka, mereka tercengang melihat bangunan yang ada dihadapannya, bukan takjub karena bangunan yang bagus namun takjub melihat ribuan manusia yang seumuran dengan mereka sibuk mondar mandir dengan tumpukan buku dipelukannya.
"Buset dah kampus kita Jas" ucap Layla tanpa mengalihkan pandangannya dari bangunan yang dipenuhi dengan ribuan Mahasiswa yang lalu lalang dengan kesibukannya masing-masing. "Lihat tuh yang lagi sarapan aja sambil baca buku atau mandangi layar laptop" tunjuk Layla pada beberapa Mahasiswa yang duduk di kursi-kursi halaman ataupun dikoridor bangunan.
Jasmine menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Layla dan brukkk. "Aduh" Jasmine mengeluh seorang laki-laki bertubuh tinggi kira-kira 190 cm baru saja menabraknya, "Gomennasai" (Maaf) ucap lelaki itu sambil membungkukan badan lalu memungut bukunya yang berjatuhan di tanah dan sebungkus roti milik Jasmine.
"Oh, are you Indonesian?" (Oh, Kamu orang Indonesia) ucap lelaki itu sambil menyodorkan roti milik Jasmine yang masih bersih karena dilapisi plastik. "Yes, I'm from Indonesian" (Iya, aku dari Indonesia) jawab Jasmine sambil menerima roti miliknya. "Oh yeah, I'm sorry, I'm really in a hurry, my lecture will start soon" (Oh iya, maafkan aku, aku benar-benar buru-buru, sebentar lagi jam kuliahku akan dimulai) sekali lagi laki-laki itu meminta maaf sambil membungkukan badan dan melirik gamis Jasmine yang sedikit kotor karena terjatuh tadi, "Oh yeah, that's okay" (Oh iya tidak apa-apa) balas Jasmine sambil melempar senyum dan sedikit penepuk-nepuk noda pada gamisnya.
"Oke,I'll go first, sayounara" (Baiklah aku pergi dulu, selamat tinggal) pamit laki-laki itu sambil berjalan cepat menuju gedung, "Sayounara" bisik Layla sambil melambaikan tangan pada laki-laki itu dengan mata tidak berkedip. "Kesambet Lay" celetuk Jasmine sambil berjalan menuju salah satu kursi yang kosong. "Gila ganteng banget" susul Layla dibelakang Jasmine tanpa bisa mengontrol dirinya, "Sadar Lay, baru ketemu sekali itu juga kalau kita ketemu lagi di kampus ribuan mahasiswa ini" jawab Jasmine santai sambil menyantap roti yang tadinya sempat jatuh untuk sarapan. "Dih kalau jodoh mah pasti ketemu lagi Jas, aku yakin sih itu" Layla masih menatap kosong kedepan sambil membayangkan laki-laki Jepang yang baru saja bertemu dengannya, "Layla sayang ini Negeri Jepang, setelah cowok Jepang tadi kita bakalan ketemu ratusan bahkan ribuan cowok Jepang yang lain, ya kali tiap ketemu kamu mau jatuh cinta terus" Jasmine membalas sambil asik menikmati sarapannya.
"Tapi Jas cowok yang tadi itu beda, dia itu tinggi, ganteng, putih, alisnya tebal, senyumnya manis, rambutnya panjang, ah pokoknya sempurna deh kalau dia mau mualaf demi aku" ucap Layla masih asik mengingat laki-laki Jepang yang barusan dia temui, "Udah ah buru mikirin cowok mulu, ayo bentar lagi kelas kita mulai" jawab Jasmie sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Layla. "Tungguin Jas" teriak Layla sambil berlari kecil mengejar langkah Jasmine, "Duh aku belum sarapan ini Jas" Layla mengeluh dibelakang Jasmine, "Salah sendiri mikirin cowok aja sih, yaudah tahan aja sambil jam kuliah selesai" balas Jasmine tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya, sedangkan Layla dengan wajah ditekuk berjalan mengikuti langkah Jasmine meratapi nasib perut keroncongannya akan mengikuti perkuliahan pertamanya.
"Buset aku lapar banget Jas, kepalaku rasanya nyut-nyut mana tuh Dosen selama materi ngomong terus, rasanya kepalaku menolak setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, udah tahu Bahasa Inggrisku pas-pasan malah belajarnya full pakai Bahasa Inggris" keluh Layla saat keluar dari ruangan, "Namanya juga kuliah Internasional, ya kali Dosennya pakai Bahasa Indonesia atau Bahasa Jepang orang di kelas tadi dari berbagai Negara" Jasmine berjalan santai di samping Layla. "Tapi kan" keluhan Layla terhenti saat sebuah suara menyapa mereka berdua, "Hello" (Hai) laki-laki yang tadi sempat mengalihkan pikiran Layla menyapa dari belakang, "Hai" jawab Jasmine dan Layla berbarengan.
"I was the one who bumped into you this morning" (Aku yang tadi pagi menabrakmu) ucap laki-laki itu dengan sopan, "Oh yeah, why?" (Oh iya, kenapa?) tanya Jasmine, "My name is Akira Deisuke, you can call me Ken" (Namaku Akira Deisuke, kamu bisa memanggilku Ken) ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya yang dibalas dengan kedua tangan yang menempel rapat didepan dada, "My name is Ning Jasmine Alleya, you can call me Jasmine" (Namaku Ning Jasmine Alleya, kamu bisa memanggilku Jasmine), "And my name is Layla Ruqayyah, You can call me Layla" (Namaku Layla Ruqayyah, kamu bisa memanggilku Layla) jawab Jasmine dan Layla dengan senyum ramah agar tidak menyinggung laki-laki Jepang itu karena telah menolak jabatan tangannya.
"Oh okay, your Muslim, I'm sorry" (Oh baiklah, kamu seorang Muslim, aku minta maaf) balas laki-laki itu dengan tersenyum sambil menarik kembali uluran tangannya, "Yeah, no problem" (Iya, tidak apa-apa) balas Jasmine dan Layla dengan tetap tersenyum. "Oh yeah, about this morning I wanted to apologize, can I treat you both as a sign of apology?" (Oh iya, soal tadi pagi aku ingin meminta maaf, bolehkah aku mentraktir kalian berdua sebagai tanda permintaan maaf?) tanya laki-laki itu sambil ikut berjalan mengikuti langkah Jasmine dan Layla menelusuri koridor kampus, "Oh mochiron" (Oh, tentu saja) jawab Layla dengan semangat tanpa menggubris Jasmine yang terlihat masih menimbang-nimbang ajakan Ken, "Yokatta" (Bagus) balas Ken dengan senyum bahagia karena ajakannya diterima.
"Tokoro de, nihon go o hanasemasu ka?" (Ngomong-ngomong, kamu bisa Bahasa Jepang?) tanya Ken mulai berbincang-bincang dengan Layla, "Hai, sukoshi zutsu demo kamaimasen" (Iya, bisa sedikit-sedikit) jawab Layla sambil sesekali mendongangkan kepala untuk menatap lawan bicaranya yang jauh lebih tinggi dari tubuh mungil Jasmine dan Layla, sambil menelusuri koridor kampus menuju kantin mereka asik dengan obrolan mereka.
"Indoneshia yo, watashi wa anata no kokumin no hitori o sonkei shimasu"
"Indonesia, aku mengagumi salah satu wargamu"
-Akira Deisuke-
![](https://img.wattpad.com/cover/364794113-288-k821740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-RAHMAN BUKAN UNTUK JASMINE (ON GOING)
RomansaSeorang bergelar Ning namun memiliki kehidupan yang bebas, itulah hidup yang sedang dijalani oleh Ning Jasmine Alleya putri dari Gus Agam Syarif Husein dan Zayna Shafiyyah. Jasmine memilih jalan berbeda dari halayak Ning pada umumnya, Jasmine memil...