Ch 47 : I Belong To My First Love

3K 591 199
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Maap lama, soalnya aku baru di infus karena asam lambung🙏

Ch 44 bakal aku up nanti yaa mungkin malem, upnya di chapter 44 sebelumnya, nanti aku bikin notifnya kalau up okeeey.

.

Dua minggu telah berlalu dan selama itu juga Lova tak lagi berpapasan dengan Dax, tapi sayangnya semua itu tak cukup untuk menghentikan perasaan yang terlanjur tumbuh ini.

Menyeret Wenna untuk makan siang di luar. Bermaksud untuk membersihkan segala pikirannya dengan sinar matahari dan pemandangan yang bagus. Tapi begitu memilih duduk di dekat dinding kaca, Lova menyesal.

Berkedip, matanya menemukan pasangan yang berjalan melewatinya dengan tangan bergandengan. Tak lama, ia melihat seorang pria membawa bunga mawar merah melewatinya dengan senyum bahagia yang mengembang, dan setelahnya ia melihat pasangan yang saling dorong tapi kemudian tertawa dan menempel kembali dengan senyum manis yang merekah.

Ternyata pemandangan yang ia sangka akan baik lebih buruk dari dugaan. Bukan karena ia benci melihat mereka bahagia, tapi ia jadi merasa sedih karena sadar hanya ia yang tak bahagia.

Menopang dagunya dengan tangan, masih setia menatap keluar. "Wen, apa karena gue terlalu pemilih ya gue jadi nggak punya pacar?" Tanyanya tiba-tiba membuat Wenna segera menatap padanya.

"Enggak" balasnya cepat.

"Lo mau tau salahnya dimana?" Tanyanya dibalas anggukan cepat oleh Lova.

"Lo itu cantik, pinter, menarik, bahkan wajah-wajah kayak lo ini nggak cukup dilihat sekali aja, lo tuh punya aura yang narik orang buat ngedekat sama lo" jelasnya serius membuat Lova dengan serius pula mendengarkan.

"Tapi...lo itu nggak suka bersosialisasi, di ajak makan diluar sama cowok yang mau ngedeketin lo, langsung lo tolak. Setiap pulang kerja langsung masuk kos dan tidur, ig lo private, ada yang minta follow lu nggak acc karena nggak kenal, karena itu lo masih jomblo!" Tekan Wenna panjang lebar.

"Coba aja lo sedikit ngebuka diri, kayak sekarang lo pasti nggak sadar kalau cowok di arah jam 10 terus ngeliatin lo" mendengar itu Lova refleks langsung menatap ke arah yang disebutkan Wenna.

Melihat itu, Wenna langsung menepuk pelan tangan temannya itu, "Nggak usah langsung diliatin juga njir" kesalnya.

"Refleks" balas Lova santai.

Menghela napas, "Pokoknya lo kurang keluar kos, makanya jomblo" ucapnya membuat Lova termenung.

"Tapi kan katanya jodoh nggak kemana"

"Nggak kemana-mana sih, paling cuma pacaran 6 tahun, tunangan sama cewek lain, hts sana sini" sanggahnya membuat Lova berdecak.

"Jodoh lo kali ah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 9 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang