Malam hari di kediaman Melody
Di meja makan Melody melihat tingkah aneh dari anak sulungnya, sedari tadi ia memperhatikan Shani yang hanya mengaduk ngaduk makanan nya tanpa berniat memakan nya
"Ci, kamu kenapa? Kok makanan nya ga dimakan" tanya Melody kepada Shani
"Eh euuuh engga kok bu, aku gpp" bohong Shani
"Makan nasinya, gabaik makanan digituin" tegur Melody
"Iya bu, tapi-" Shani menahan ucapan nya
"Tapi apa sih, ci?" tanya Melody
"Ngga, gajadi. Nanti aja" lanjut Shani
Lalu mereka kembali melanjutkan makan malam nya
Setelah selesai dengan aktivitas makan malam mereka, Melody langsung bertanya tentang hal apa yang akan disampaikan Shani ketika di meja makan
"Ci, kamu mau bilang apa tadi?" tanya Melody
"Euuum itu aku"
"Ci, kamu kenapa sih? Dari pulang sekolah kaya orang bingung gitu" timpal Gracia yang fokus menonton televisi di hadapan nya
"Gpp, aku cuma mau bilang kalo aku disuruh wakilin sekolah buat lomba Sains dan Matematika" bohong Shani
"Oh bagus dong ci" balas Melody tersenyum mendengar penuturan anak sulung nya
"Sama siapa ci?" tanya Gracia
"Gatau, mungkin sama anak kelas 11 dan kelas 10 juga, ge" balas Shani
"Oiya bu, tadi siang ibu ketemu sama siapa?" tanya Shani
"Euum ibu gatau namanya, tapi satu sekolah sama kalian. Anaknya baik banget, ganteng juga" balas Melody
"Masa ibu ga kenalan sih sama dia?" tanya Gracia
"Ibu udah sempet nanya, tapi dia nya yang ga sempet jawab sayang" lembut Melody
"Kelas berapa, bu?" tanya Shani
"Kayaknya adik kelas kalian deh, diliat dari mukanya sih seumuran adik kalian. Mukanya mirip juga sama ayah kalian" celetuk Melody yang membuat Gracia emosi
"Ibu apa apaansih! Gausah sebut dia adik kami! Dia itu anak pembawa sial, mungkin dia juga udah nyusul ayah" tegas Gracia
Berbeda dengan Shani yang langsung memikirkan bahwa siswa yang bertemu dengan ibunya adalah Gito
"Apakah itu kamu git" gumam Shani dalam hati
"Gre! Sudah ibu bilang jangan pernah sebut adik kamu kaya gitu! Lagian ibu cuma bilang mirip, belum tentu itu adik kamu" tegas Melody
"Terserah ibu aja! Pokoknya aku gamau ketemu sama anak pembawa sial itu seumur hidup aku!" tegas Gracia
"Gracia!" kini giliran Shani yang menegur Gracia
"Ibu cuma bilang mirip! Seharusnya kamu berterimakasih sama orang itu karena udah bantu ibu" tegas Shani
"Kenapa sih? Kenapa kalian selalu belain anak itu? Padahal dia yang udah bikin ayah meninggal! Kalo dia ga bikin ulah waktu kecil, ayah masih ada disini bareng kita!" ucap Gracia yang semakin emosi setelah Shani menegur nya
"Aku iri sama temen temen aku! Aku iri sama mereka, mereka punya ayah, mereka punya orang tua yang lengkap! Sementara aku, aku besar tanpa kasih sayang dari seorang ayah!" tangis Gracia pecah setelah mengucapkan itu
Melody yang mendengar itu merasakan sakit hati yang mendalam, ia merasa gagal jadi seorang ibu sekaligus ayah dari kedua anaknya
"Maaf, maafin ibu gre. Ibu gagal jadi orang tua yang baik buat kalian" lirih Melody yang langsung memeluk Gracia, air matanya pun tak sanggup lagi ia bendung
![](https://img.wattpad.com/cover/376809459-288-k675560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Aku
Teen FictionDalam gelap ada harap, dalam rusak ada isak Dalam berbisik merindukan dekap Dan dalam letak ada hati yang telah retak.