Disaat mereka berdua telah selesai menaiki beberapa wahana, Gito dan Chika berjalan menuju bangku yang tersedia tak jauh dari tempat parkir motor Gito sembari menunggu yang lain membeli makanan
Mereka berdua mendudukan diri masing masing di sebuah bangku panjang yang tersedia disitu
Sedari tadi genggaman tangan Chika tak pernah terlepas dari tangan GitoMata Gito melihat 2 anak kecil yang sedang bermain ditemani oleh kedua orang tua nya yang berada tak jauh dari tempat duduk mereka
"Kenapa?" tanya Chika melihat Gito melamun
"Hah? Aku gpp kok" bohong Gito
Chika mengangguk
"Ayah ito rindu ayah" gumam Gito dalam hati
"Dicariin kemana mana malah berduaan disini!" ucap Ollan menginterupsi kegiatan mereka berdua
"Lah! Gua kan udah bilang kita nunggu disini" balas Chika
"Yaudah yuk pulang" ajak Zean
Mereka semua mengangguk setuju dan langsung berjalan menuju kendaraan mereka masing masing
Setelah sampai di motor nya Gito membantu memasangkan helm kepada Chika tak lupa juga ia membuka footstep untuk Chika
Sebuah hal kecil dari Gito yang sangat disukai oleh Chika
"Makasih" ucap Chika yang hanya dibalas anggukan kepala saja oleh Gito
Dan Gito langsung memacu gas motornya untuk menuju rumah ChikaSementara di kediaman Shani
Setelah pulang dari klinik psikiatri tadi bersama Anin, Shani tak pernah keluar dari kamarnya sejak siang, dan itu menjadi pertanyaan bagi Melody dan Gracia
Tak biasanya Shani mengurung diri di kamar
Shani masih memikirkan ucapan Anin siang tadiTok tok tok
"Ci? Ibu masuk ya" ucap Melody dari luar pintu kamar Shani
"Iya, bu" balas Shani
Melody pun memasuki kamar anak sulungnya, Shani terlihat sibuk dengan buku bukunya karena ia akan mengikuti lomba olimpiade tetapi mata Melody menangkap satu hal yang rasanya asing baginya
Ia melihat sebuah kotak yang terletak diatas nakas kamar ShaniTanpa menunggu persetujuan dari Shani, Melody pun membuka kotak itu dan melihat isinya
Ia terkaget dengan isi kotak itu, kotak yang berisi beberapa potong baju 2 buah photo dan satu kertas berisi tulisan yang sangat ia kenali
Ia pun membaca surat itu lalu tiba tiba badannya menjadi lemas dan langsung terduduk setelah membaca surat itu
Shani yang mendengar suara terjatuh langsung mengalihkan pandangan nya ke sumber suara, dimana Melody sedang terduduk di lantai dengan air mata yang mengalir di pipi nya
"Ibuuu!" teriak Shani yang langsung menghampiri Melody dan membantu nya berdiri dan berpindah ke sofa yang berada di dekatnya
"Shan! Ini" ucap Melody yang masih memegang secarik kertas itu disertai tangisnya
Shani yang ditatap Melody pun menganggukan kepalanya seakan mengerti dengan maksud dari Melody
"Dimana? Dia dimana?" tanya Melody dengan tangis yang semakin mengencang
Gracia yang mendengar keributan dari kamar Shani pun keluar dari kamarnya karena penasaran dengan suara itu, setelah ia keluar dari kamarnya dan menuju kamar Shani langkah ia terhenti karena melihat Melody dan Shani yang saling berpelukan dengan air mata yang membasahi air mata mereka masing masing
"Ci, dimana Gito hiks?" tanya Melody
"Di-dia satu sekolah dengan cici dan Gracia bu, dia juga yang akan menemani cici di olimpiade nanti" balas Shani yang ikut menangis dipelukan Melody
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Aku
Roman pour AdolescentsDalam gelap ada harap, dalam rusak ada isak Dalam berbisik merindukan dekap Dan dalam letak ada hati yang telah retak.