26

163 52 2
                                    

Keesokan hari nya

Anin berkunjung ke kediaman Adiwijaya setelah semalam Gito menghubungi nya dan berbicara harus kembali ke luar negeri karena urusan bisnis nya

Anin tak sendiri, ia ditemani oleh kedua orang tuanya yaitu Sinka dan Saktia
Siang itu mereka semua berkumpul di ruang keluarga Adiwijaya

"Udah cerita semuanya?" tanya Anin kepada Gito

"Udah" balas Gito

"Pasti dimarahin sama kedua cici mu itu, ya?" tanya nya kembali sembari melirik Shani dan Gracia
Gracia yang tau Anin melirik ke arahnya langsung bereaksi

"Apa lihat lihat!" tegas Gracia kepada Anin

"Sudah kuduga haha" tawa Anin melihat reaksi Gracia

Gracia mendengus, matanya menyipit ke arah Anin
"Kalau iya, terus kenapa hah?" tegas Gracia

"Santai dong, kan udah diceritain semuanya hahaha" tawa Anin kembali

"Ihh Aninditha!" kesal Gracia sembari melemparkan bantal sofa ke arah Anin

"Kalian ini ya kaya anak kecil aja" tegur Melody

"Anin nya tuh, bu" ucap Gracia membela diri

"Dasar bayi!" ketus Anin

"Aku bukan bayi!" kesal Gracia

"Bayi!" balas Anin

"Bukan!" timpal Gracia

"Ssssst! Udah udah, kalian ini berantem terus daritadi" tegur Shani

Gracia dan Anin langsung terdiam ketika Shani menegur mereka berdua
Gito hanya menggelengkan kepala nya saja, namun di dalam hati nya ia merasa senang karena telah kembali ke keluarga nya.





Sementara di kediaman Brawijaya

Kathrina berdiri di ambang pintu kamar Chika, tangannya terlipat di dada
Ia memperhatikan kakaknya sibuk melipat pakaian dengan rapi, memasukkannya ke dalam koper yang terbuka di atas ranjang

Di samping Chika, Aya ibu mereka, ikut membantu merapikan barang barang

"Kak Chika mau kemana?" tanya Kathrina dengan nada datar, meskipun matanya memperhatikan gerak gerik kakaknya dengan curiga

Chika menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya
"Ke luar negeri, ada urusan penting" balas Chika

"Urusan penting? Sejak kapan kakak punya urusan penting? Dan harus ke luar negeri" ucap Kathrina semakin mendekat, nadanya terdengar lebih menuntut

Aya menatap putrinya yang lebih muda sembari tersenyum lembut

"Gito dia telah kembali, dan ingin Chika menemaninya" balas Aya

Mendengar nama itu, ekspresi Kathrina berubah. Ia memandang Chika dengan tatapan tidak percaya

"Gito? Kakak serius? Jadi, dia kembali begitu saja setelah lima tahun, lalu kak Chika langsung mau pergi bersamanya?!" tegas Kathrina

Chika menghentikan kegiatannya, menghela napas, lalu menatap adiknya
"Kath, ini bukan urusan yang bisa kakak jelaskan begitu saja. Gito butuh aku, dan aku sudah memutuskan untuk ikut dengannya" balas Chika

"Tapi, kak! Setelah apa yang dia lakukan dulu? Dia pergi tanpa kabar dan meninggalkan kakak sendirian.
Apa kakak lupa bagaimana sulitnya waktu itu?" ucap Kathrina dengan suaranya yang mulai meninggi

Aya mencoba menenangkan
"Kathrina, cukup. Ini keputusan kakak kamu. Gito sudah menjelaskan semuanya pada kami, dan dia punya alasan yang baik. Jangan terlalu keras padanya" ucap Aya

(Bukan) AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang