Kini semua orang telah duduk di meja restoran yang mereka datangi
Marsha dan Jessi pun ikut datang setelah Gito meminta Zean dan Ollan untuk menghubungi pasangan mereka masing masing untuk merayakan kelulusan ketiga kakaknyaTak hanya Marsha dan Jessi yang ikut menyusul ke restoran namun Saktia ayah dari Anin pun ikut datang memberi kejutan kepada anaknya yang hari ini merayakan wisuda nya
Kedatangan Saktia tidak diketahui oleh Anin maupun Sinka"Permisi bu, saya boleh bergabung makan di meja ini?" ucap Saktia di belakang kursi yang Sinka duduki
Seketika Sinka dan Anin menoleh ke arah belakang merekaTerlihat oleh keduanya, Saktia yang senyum kearah mereka dengan memegang sebuah buket bunga untuk diberikan kepada anak gadisnya
"Papa!" kaget Anin yang langsung berdiri saat melihat ayah nya datang ke restoran itu
"Mas Sakti" ucap Sinka yang juga ikut kaget dengan kedatangan suaminya
"Anin, Papa disini" balas Saktia dengan senyum merekah menghiasi wajahnya
"Papa kok bisa ada disini?" tanya Anin
Saktia melirik ke arah Gito dan memberikan anggukan kecil
"Itu karena adikmu, Gito. Dia yang mengatur semuanya"
Anin menoleh kearah Gito yang tersenyum kecilAnin tak bisa berkata-kata. Ia berbalik ke arah ayahnya, lalu memeluknya erat
Tangisnya pecah di bahu Saktia, sementara pria itu hanya bisa membalas pelukan itu dengan penuh kasihSinka yang menyaksikan semuanya dari kursinya, tersenyum kecil sembari menyeka sudut matanya
"Akhirnya, keluarga kita lengkap lagi" bisiknya pelanSetelah melepaskan pelukan nya, Anin kembali mendudukan dirinya di kursi, ia duduk diapit oleh kedua orang tuanya yang datang memberi kejutan padanya di hari spesial dirinya
"Sebelum kita memulai acara makan nya, saya akan mengucapkan selamat kepada ketiga kakak kakak saya yang hari ini melaksanakan wisuda nya, kalian hebat" ucap Gito
"Hari ini bukan cuma soal kelulusan kalian. Ini juga tentang reuni keluarga" lanjutnya
Anin menatap Gito dengan mata yang berkaca kaca
"Terima kasih, Gito. Kamu benar benar luar biasa" ucap AninGito hanya mengangguk kecil, menyembunyikan senyum lega.
Baginya, melihat kebahagiaan Anin dan keluarganya sudah menjadi hadiah terbaik di hari ituMelody yang duduk di ujung meja, matanya tak lepas memandang kejadian di depan matanya
Saat Saktia ayah Anin, muncul dan disambut dengan pelukan penuh haru dari putrinya, hati Melody terasa hangat sekaligus tersentuh
Ia melihat bagaimana Anin, yang selama ini dikenal sebagai sosok tegar tiba tiba berubah menjadi seorang anak yang rapuh dalam dekapan ayahnya
Tatapan Melody beralih ke Gito. Anak bungsunya itu hanya duduk tenang, mencoba menyembunyikan rasa puasnya sambil tersenyum kecil
Ada kilatan kebanggaan di mata Melody
Gito kini tumbuh menjadi sosok yang penuh perhatian dan dewasa"Gito benar benar berbeda sekarang" pikir Melody
Ada perasaan campur aduk dalam hati ibu tiga anak itu.
Di satu sisi, ia merasa bangga karena Gito mampu memikirkan sesuatu yang begitu berarti untuk AninNamun di sisi lain, ada rasa haru yang mendalam melihat bagaimana putranya mampu memahami makna keluarga yang begitu dalam
Melody menoleh ke arah Shani dan Gracia, kedua anak perempuannya Shani tersenyum kecil sambil mengangguk pelan ke arah Gito, seolah mengakui bahwa adik bungsunya telah melakukan hal yang luar biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Aku
Novela JuvenilDalam gelap ada harap, dalam rusak ada isak Dalam berbisik merindukan dekap Dan dalam letak ada hati yang telah retak.