Prolog

1K 90 4
                                    

"Ayah, ito pengen kesana'' ucap seorang anak lelaki berusia 5 tahun yang bernama Gito Samudera Adiwijaya

"Sabar ya nak, kita tunggu ibu mu dulu" balas sang ayah

"Gamau ayah, ito pengen kesana sekalang" tegas Gito dan langsung berlari menuju tempat yang ia maksud

"Gito hey! Tunggu ayah nak" teriak sang ayah melihat anak lelaki nya berlari menuju tempat yang ramai dilalui oleh kendaraan berlalu lalang

Tin Tin Tin

"Gito awasssssss!" teriak ayah

DUGH

BRUK

BRUK

BRUK




























"Seorang pengusaha sukses asal jakarta dilarikan ke rumah sakit karena dirinya ditabrak oleh sebuah minibus yang melaju dengan kecepatan tinggi, hingga membuat ia terlempar beberapa meter. Kini korban sedang dalam pemeriksaan intensif dirumah sakit sementara pelaku sudah diamankan oleh pihak berwajib" ucap pembawa berita di salah satu stasiun televisi














"Dok, kondisi pasien semakin melemah" ucap suster

"Tolong siapkan ruang operasi seka-"

Titttttttttttttttt

Suara monitor memotong ucapan sang dokter dikala pasien ditakdirkan menghadap ke yang maha kuasa



















"Dokter gimana keadaan ayah kami, dok?" tanya si sulung

"Ayah kami baik baik saja kan, dok?" tanya anak kedua

"Dokter jawab dokter!" bentak sang istri

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya harap kalian bisa ikhlas melepas kepergian nya" balas sang dokter

"Ayaaaaaaaaaaah!" jerit tangis memenuhi lorong rumah sakit tatkala sang dokter mengucapkan berita kepergian orang yang mereka sayangi















"Kak maafin ito" ucap si bungsu disertai air mati yang mengalir di pipi nya

"Sampai mati pun aku tidak akan memaafkan kamu! Dasar anak pembawa sial" ucap si sulung

"Pergi kamu dari rumah ini! Semenjak kehadiran kamu keluarga ini jadi hancur berantakan!" ucap anak kedua

"Dasar pembunuh!" ucap si sulung








"Ibu, apakah aku seorang pembunuh?" tanya si bungsu

"Tidak, nak. Kamu bukan pembunuh"












"Ibu aku mau dibawa kemana?" tanya sang anak dengan polos

"Maafkan ibu, nak. Ibu melakukan ini demi kebaikanmu" ucap sang ibu










"Ayah, ito kangen ayah'' ucap Gito setelah ditinggalkan oleh sang ibu ditempat yang asing bagi dirinya

(Bukan) AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang