33 : Raden = Orion?

3.2K 170 14
                                    

Tandai typo!

Malam nya dikediaman Vanderbilt, kini terlihat sepasang ayah dan anak yang sedang menikmati waktu makan malam mereka tepat di pukul 7 malam.

Halton yang sudah sepenuhnya sembuh nyatanya merasa lesuh sebab tak bisa lagi ia bermanja-manja dengan Ivana, ego nya yang tinggi jelas tidak akan bisa membuat pria itu terang-terangan bermanja dengan sang anak apalagi perasaan canggung yang masih sedikit melekat.

Beberapa hari ini memang hubungan keduanya terlihat baik dan semakin dekat, bahkan Ivana tidak akan sungkan untuk merawat Halton saat pria itu sakit atau sekedar meminta sesuatu.

Disini mereka masih sibuk dengan piring masing-masing yang berisikan makanan pangan mereka dilengkapi dengan suara alat makan yang saling bertemu.

"Bagaimana sekolah mu hari ini honey?" Tanya Halton sambil menatap Ivana yang sedang menyantap makanan nya dengan khidmat

Mendengar itu lantas sang empu mendongak "gak begitu buruk sih"

Halton mengangguk memahami, lalu melanjutkan kegiatannya tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi.

Beberapa saat kemudian suara deringan telepon kabel terdengar dari asal nya, hal itu seketika membuat dua orang berbeda gender tersalah fokuskan.

"Angkat pa" Pinta Ivana dengan lembutnya

"I...iya"

Halton beranjak dari duduknya dan mulai berjalan menuju nakas kecil yang terletak disamping king sofa.

Ivana tak memedulikan percakapan apa yang tengah diperbincangkan oleh papa serta penyambung nya.

"Baik terimakasih buat ulang jadwal pertemuan kita, aku masih sibuk dengan putriku"

Setelahnya Halton langsung memutuskan panggilan itu lalu kembali berjalan kemeja makan yang masih terlihat Ivana.

Ia duduk lebih dekat dengan sang anak, sontak hal itu disadari oleh Ivana yang terlihat sedikit gugup.

"Besok Papa ada pertemuan penting dengan kolega di spanyol, papa harap kamu bisa menjaga diri disini selagi Papa tidak ada, ya Honey" Ujar pria itu sembari mengelus surai Ivana

Ivana memutar kepalanya menghadap pria dewasa disampingnya, lalu mengangguk.

"Aku bisa menjaga diri dengan baik pa, jangan khawatirkan itu"

Halton mengulas senyum manis nya, sudah ia duga Ivana ini dari dahulu sampai sekarang memiliki kepercayaan diri yang baik. Selang ditinggal sendiri berbulan-bulan lamanya gadis itu nampak nya cukup baik dalam menjaga diri.

Ia semakin merasa bersalah sebab harus meninggalkan sang anak tercinta untuk kesekian kalinya, terlebih Leah yang sudah tidak ada kabar lagi seolah ditelan bumi.

Dari dulu ia memang tidak memiliki perasaan mendalam pada sang istri, pertemuan mereka diawali dengan perjodohan yang diwaliin oleh kedua orang tua mereka atas dasar kerja sama dibidang politik yang menurut penjelasan dari orang tua mereka agar hubungan antar perusahaan keduanya akan semakin maju.

Dari situ dengan berat hati Halton menerima dan pemberlangsungan janji suci pun terjadi tanpa hambatan. Rumah tangga yang mereka pertahankan selama bertahun-tahun nyatanya tak ada satupun dari mereka yang memiliki perasaan cinta satu sama lain, hal itu menjadi alasan bagaimana Leah kerap sekali menduakan Halton dengan seorang pengacara ternama sekaligus seorang duda yang memiliki seorang putra saat itu.

Halton tentu mengenal sosok itu, bahkan pernah suatu hari ia bertemu dengan kekasih alias selingkuhan Leah di sebuah bar kecil, Halton tak merasa benci atau marah pada pria itu sebab pengkhianatan yang dilakukan mereka sudah termasuk persetujuan dari Halton yang memang pada dasarnya tak cinta pada Leah, jadi kesimpulannya mau diantara mereka yang tengah menjalin hubungan dengan orang lain walaupun sudah berumah tangga, maka itu hanya sebuah hal sepele antar keduanya.

***

Disisi lain terlihat seorang pemuda tampan dengan kacamata yang terpajang dibatang hidung mancungnya sedang sibuk dengan beberapa berkas yang berisikan dokumen mengenai kasus dari salah satu klien sang ayah dimana ia yang diamanatkan oleh ayah nya untuk menggantikannya dalam proses penyelidikan untuk membuka sebuah kasus dalam jangak waktu yang singkat.

Ia Raden, anak dari seorang pengacara ternama yang sangat terkenal akan kekompeten juga pengalaman dalam memecahkan kasus-kasus dari para klien nya. Dengan otak serta jalur pemikiran nya yang genius ia dapat menguak berbagai penyebab pemersalahan yang dialami dari penyewanya.

Disini lah Raden pemuda yg sudah mendalami pengalaman dalam bidang yang dijejaki sang ayah.

Dari postur tubuh ia harus nya cukup memenuhi syarat untuk masuk dalam jajaran para TNI, terlebih tahun depan adalah hari kelulusannya dan tentu sebuah peluang bagi pemuda tampan itu untuk melanjutkan cita-cita yang tak jarang kali diimpikan para anak jaman sekarang.

Namun pandangan kagum yang terus terpancar kan pada sang ayah kini membuat nya menjadi lebih berpotensi dalam menjejak profesi sang ayah yang merupakan pengacara sukses.

"Gimana kabar ava disana ya? Apa sudah ada pengganti gua, hhaha sayang banget kalau gitu" Gumamnya sambil mencatat setiap bukti yang kerap ia dapati dari hasil analisis dan penyelidikan

Ava, alias Inava merupakan perempuan yang sangat ia cintai namun mengingat kejadian naas yang pernah ia alami hingga menyebabkan nya harus merenggut nyawa pada saat itu juga.

Keajaiban yang yang pernah ia sangka-sangka kala itu menerjang nya dengan ketidak percayaan, bahwa dibalik kematian nya kini ia ditakdirkan untuk hidup namun dalam wujud, identitas yang berbeda drastis.

Yah, Raden sosok lain yang mengalami perpindahan jiwa seperti hal nya yang terjadi pada Ivana alias Inava.

"Kangen bangett.. pengen dipeluk hiks" Entahlah sebuah perasaan sedih yang rasakan ini apakah bentuk reaksi dari tubuh yang ia tempati

ORION MARCELLINO, pria berusia 26 tahun yang berhasil menempati sebuah raga seorang pemuda culun yang memiliki memori tak mengenakan dalam beberapa lingkungan sekitar.

Permasalahan nya dalam bergaul serta bereaksi, membuat pemuda itu tercap sebagai cowo culun apalagi penampilan nya ya g mendukung serta sifat childish nya.

Berbanding balik pada Orion yang merupakan pria dewasa dengan kepribadian keras dan tegas namun selalu luluh seakan kucing kecil jika sudah berhadapan pada sang kekasih yang tak lain ialah Inava.

Plotwist? Tentu, sepasang kekasih yang tanpa mereka saling sadari bahwa tidak hanya salah satu dari mereka saja yang mengalami transmigrasi.

Inava maupun Orion masih belum menyadari bahwa pertemuan yang pernah terjadi saat itu merupakan bentuk saksi bagaimana keduanya akan mengetahui fakta ini dikemudian hari nanti.

"Kok gua jadi cengeng gini sih?! Bocah sialan ini, lagian kenapa gua harus nyasar ditubuh lu sih, huh?" Raden menggerutu pada tubuh nya sendiri

"Kangen ava..ion kangen.."

Huaaa pusing mikirin alur nya, mau nyusun naskah tp mlh bingung sndiri sm jalan ceritanya😭kek ngerasa makin lama makin gak nyambung ga si??

Isss takut bgt klo smpe book ini hancur krna bnyk berbelit-belit trs gak nyambung 😭😫

Pliss deh ksih semangat soal ny bbrp hri ini kek ngrasa kurang mood untuk buat next part aplg ngrasa klo jalan ceritanya udh gak sesuai..kalian ngerasa jg g??

Ap hrs Hiatus aj ya?? Tp sygg

Makaciiiii🎀👧🏻

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang