43 : Save my number, baby

3.4K 214 25
                                    

Tandai typo!

Hari ini adalah hari Weekend bertepatan dengan hari dimana sebagian besar umat manusia akan menjalankan aktivitas santai tanpa gangguan pekerjaan, atau pun sekolah.

Di sebuah bangunan besar tertuju pada sebuah kamar milik seorang gadis cantik yang masih terlelap dalam tidur pulas nya seolah yang merasa terganggu dengan cahaya sang surya yang memantul di jendela.

Tak lama berselang pintu putih itu di dorong oleh seorang wanita paruh baya yang masih mengenakan seragam khusus ART. Bi Ina, wanita itu masuk tanpa menelisik isi ruangan dan mulai membuka setiap gorden yang menutup cahaya masuk.

Merasa sedikit terganggu lantas Ivana membuka sedikit mata jernih nya kemudian mengucek nya.

"Bi.."

Bi Ina yang tadi sedang membuka pintu balkon sontak menoleh ketika sang nona majikan memanggil nya.

"Eh non sudah bangun toh, maaf bibi ganggu tidur nya ya non soal nya tadi tuan nyuruh bibi bukain gorden sama pintu balkon non" Tutur nya dengan senyum canggung

"Gak papa bi, memang jam berapa sekarang?"

Bi Ina melirik benda yang melingkar di pergelangan nya yang kini jarum jam sudah bergerak menuju pukul setengah sepuluh pagi.

"Setengah sepuluh non, kalau gitu bibi turun duluan ya" Ivana mengangguk kemudian saat itu juga Bi Ina beranjak pergi dari sana

Ivana masih belum bangun dari posisi nya, ia masih betah terlentang dibalik selimut.

Tangan nya bergerak mengambil ponsel nya diatas nakas, mata nya sedikit membola saat mendapati banyak notifikasi pesan dari aplikasi hijau.

"Siapa sih?" Heran nya ketika membuka salah satu obrolan chat dari kontak asing

08xx-xxxx-xxxx

[P]
[Babyy]
[Sudah bangun?]
[P]
[P]
[Sayanggg]

[Siapa sihh??!]

[Dantte]
[Save my number, babyy]

[Ganggu lo, malas gue!]


[Simpan atau aku kasih hukuman
nanti?]

[Bacot.]

Ivana menghela nafas kasar, astaga tahu dari mana cowo itu nomor nya? Minta pada Arimbi atau Vaness pun pasti tidak mungkin.

"Tau ah bodoamat"

Ia berdiri lalu dengan santai melempar ponsel nya diatas ranjang kemudian berjalan memasuki kamar mandi.

***

Ditempat lain dan di waktu bersamaan seorang pemuda tampan kini terlihat terkekeh entah apa yang membuat nya kali ini merasa lebih baik.

Dihari sebelumnya selepas pertemuan tak mengenakan dengan sangat kakek, Dantte memutuskan untuk pergi mencari apartemen baru yang sekiranya bisa membuatnya lebih tenang.

Bukan pengecut atau takut pada sang kakek, Dantte hanya tidak ingin ada yang menganggu nya terlebih dahulu terlepas dari permasalahan baru nya dengan Jameson.

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang