35 : Caca Benci Nadine?

2.8K 196 37
                                    

Tandai typo!

Disebuah rumah besar bak istana terlihat sepasang kakak beradik yang sedang berbincang mengenai seorang gadis yang akhir-akhir ini menjadi pusat penasaran dari Martin. Ya, kedua anak nya itu sedari tadi terus membicarakan perihan Ivana, lebih tepatnya Caca alias Arsa Flory Andresh gadis itu begitu riang nya saat menceritakan awal pertemuan nya dengan sosok Ivana.

Dengan bibir mungil nya yang terus berceloteh memuji-muji Ivana dihadapan Martin dan Argan yang hanya menyimak nya dengan pikiran masing-masing.

Martin yang kini memikirkan keadaan Ivana yang sendiri dimansion nya, a-ah bagaimana dia bisa tahu jika gadis cantik itu hanya tinggal seorang dimansion Halton si pengusaha kaya raya dengan bisnis, perusahaan yang ada dimana-mana. Siapa yang tak mengenal sosok Halton Vanderbilt yang di isu-isu sedang memiliki hubungan di ujung tanduk dengan sang istri yaitu Leah Vanderbilt.

Desas desus yang memang ada benarnya membuat banyak sekali wanita maupun gadis diluar sana yang berbondong-bondong ingin mengajukan diri sebagai penerus Leah yang merupakan masih istri sah dari pria sukses itu.

Namun Halton yang memang pada dasarnya sulit tertarik pada wanita, jelas dengan tegas menolak semuanya yang menginginkan status dalam bentuk apapun. Yang ada di hatinya hanya Ivana, anak semata wayangnya yang aslinya hanya seorang anak angkat.

"Pokok nya bang dewa harus bisa dapetin hati Kak Ivana! Dia itu cantik terus baik banget sama Caca" Ujar gadis itu seolah mendesak sang kakak

Argan yang sedari diam kini tersentak mendengar ucapan Caca. Ivana, gadis yang memang akhir-akhir ini mengganggu pikiran nya ternyata sedekat itu dengan adiknya.

"Bang kok diam sih?"

"Y-ya? Kenapa ca?" Tanya Argan

Caca mendengus sebal sebab ternyata Argan tak mendengarkan ceritanya termasuk permintaan nya barusan.

Gadis itu jadi tidak mood untuk mengatakan nya lagi, sudah semangat menceritakan Ivana pada Argan namun pemuda itu malah tak mendengarkan nya.

"Sudah lah Caca malas" Caca beranjak dari duduk nya kemudian duduk dipangkuan sang Ayah yang hanya diam memandang keduanya

Argan hanya menghela nafas, tadi dia memang sempat mendengar berbagai cerita dari Caca. Namun mengingat kembali tentang Sosok Ivana yang entah dari kapan mulai mengganggu isi kepalanya.

"Maafin bang dewa ya ca, tapi beneran deh abang dengerin Caca cerita tadi kok" Pemuda itu selalu berbicara lembut dan luluh pada sang adik berbeda dengan orang asing termasuk sahabat-sahabat nya.

Caca menyembunyikan wajahnya di dada bidang Martin sambil menikmati usapan lembut dari sang ayah.

"Pokoknya Caca mau kak Ivana jadi pacar bang Dewa titik!"

Kini mata dua pria disana melotot terkejut, apa yang barusan diucapkan Caca? Itu sesuatu hal yang sangat tidak mungkin.

Argan saja belum kenal pada Ivana terlebih hubungan keduanya yang tak akur, lalu sekarang dengan nada memerintah Caca seolah memaksa kehendaknya agar Argan bisa memenuhi keinginan Caca yaitu menjadikan Ivana sebagai kekasih nya.

"T-tapi kan abang kamu sudah punya pacar, sayang" Sahut Martin sedikit terbata

Ia tak menyangka si bungsu akan meminta sesuatu yang seolah mustahil, namun jika pun akan terjadi atau tidak ia akan menolak tegas hubungan yang akan terjadi antara Ivana dan Argan si anak sulung nya.

Ia tak ingin gadis yang ia suka harus menjalin hubungan dengan sang anak, hanya ia seorang yang boleh memiliki Ivana si gadis muda yang selalu menghantui nya dengan bayang bayang memesona.

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang