42 : Merajuk

2.5K 144 11
                                    


Tandai typo!

Pagi yang cerah ditemani sinar matahari yang memancar dibalik pintu balkon Ivana.

Gadis cantik itu masih sibuk memejamkan mata seolah tak merasa terganggu oleh pencahayaan itu, hingga tak lama pintu kamar nya dibuka oleh seseorang yang tak lain adalah Halton.

Halton masuk dengan nampan berisikan sarapan ringan dan segelas susu lalu melangkah mendekat kearah ranjang anak gadis nya.

"Honey bangun sudah pagi, hey" Halton meletakkan nampan itu diatas nakas lalu menepuk pelan pipi Ivana

Si empu tak bergeming malah semakin mengeratkan pelukannya di guling, melihat itu sebuah ide jahil muncul dibenak Halton.

Pria itu tersenyum miring lalu dengan cepat mengangkat tubuh Ivana dan berlari memasuki kamar mandi tanpa memedulikan pekikan cempreng dari Ivana.

Didalam Halton langsung mendudukkan Ivana diatas wastafel kemudian mengambil sikat dan pasta gigi dan memberikan nya pada Ivana yang masing merengut kesal karena tidur nya di ganggu oleh sang Papa.

"Sikat gigi mu lalu cuci muka sekarang" Titah Halton sembari menyerahkan sikat gigi berwarna pink

Ivana menggeleng menolak perintah pria itu, mata nya masih terasa berat akibat tidur semalam yang sangat kurang bahkan saat ini ia masih sempat-sempatnya memejam kan mata walau terus ditahan Halton.

"Masih ngantuk?" Ivana mengangguk lesuh membuat Halton kini menghela nafas

"Tidur jam berapa semalam, hm?"

Ivana yang masih setengah sadar tak menjawab namun seingat nya ia tidur saat pukul 2 malam selepas menyelesaikan acara menonton drakor dikamar.

"Dua" Jawab ivana sambil memperlihatkan dua jari nya

Halton melotot mengatahui itu, astaga ia pikir setelah ia meninggalkan kamar Ivana tadi malam, gadis itu sudah tertidur namun nyatanya tidak.

Padahal Halton sudah mewanti-wanti untuk jangan tidur terlalu larut, sekarang lihat lah! Lingkaran hitam sedikit menampak dibawah mata Ivana.

"Sudah papa bilang jangan begadang Ivana! Kenapa masih ngeyel huh?" Sentak nya yang membuat Ivana terkaget

"Ngapain saja kamu sampai tidur jam dua malam, Nonton? Main game? Atau telponan dengan pacarmu?" Ivana menggeleng cepat

"Gak git--"

"Segera selesaikan lalu habiskan sarapan mu diatas nakas, Papa keluar dulu" Potong Halton kemudian keluar dari sana meninggalkan Ivana yang masih terduduk diatas wastafel

Gadis itu berdecak kesal, Apalah Halton itu memang nya kenapa kalau ia tidur larut? lagian sejak dulu begadang telah menjadi kebiasaan nya terlebih hari ini juga ia libur sekolah lalu apa salahnya.

Ivana berdiri dari duduk nya lalu segera mencuci muka dan menyikat gigi nya sesuai apa yang sudah diperingatkan oleh Papa nya barusan.

"Nyebelin untung cakep, ck"

Setelah selesai ia berjalan keluar lalu mendudukkan bokong nya diatas ranjang yang masih berantakan.

Mata nya mengarah pada sebuah nampan berisi sarapan yang tadi di bawakan oleh Halton, bersamaan dengan perut nya yang berbunyi lantas ia mengambil roti yang di isi oleh potongan kornet kemudian memakan nya.

"Wih enak anjirr!" Kagum Ivana dengan mata berbinar

Ia kembali menggigit nya dengan mata yang sengaja ia pejam nya untuk memperoleh cita rasa yang kini meledak di lidah nya.

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang