34 : Cowok Aneh

3.1K 174 13
                                    

Tandai typo!

Pemandangan sore ditaman kota tentu tidak perlu dipertanyakan lagi, suasana yang damai dengan perbatasan jalan yang berisikan para pelintas serta angin sejuk yang selalu menerpa siapapun.

Sore itu Ivana menghabiskan waktunya disana selepas pulang sekolah, dikarenakan Halton yang sudah berangkat tadi siang jelas membuat gadis itu menjadi merasa bosan jika harus pulang dan tinggal sendiri.

Walaupun pengalaman tinggal sendiri yang sudah umum baginya namun tetap saja, dirumah sebesar itu tanpa sosok Halton yang akhir-akhir ini mewarnai harinya tentu akan terasa hampa pada akhirnya.

Bi ina sendiri yang merupakan satu-satunya pembantu disana juga belum dapat kembali, perihal sang anak yang masih butuh dirinya membuat wanita paruh baya itu dengan sangat penuh rasa bersalah meminta izin untuk tinggal lebih lama dikampung nya sampai benar-benar waktu yang pas baginya untuk kembali ke mansion Vanderbilt.

Sang tuan rumah tak mempermasalahkannya, bahkan Halton sendiri turut membantu biaya pengobatan dari anak Bi Ina. Betapa mulianya tuan nya itu, selain sempurna dalam segi fisik, pria duda itu rupanya seseorang yang sangat dermawan .

Kembali pada pembahasan Ivana, gadis itu membuka sebuah obrolan chat dari aplikasi hijau, kemudian menyimak setiap pesan yang saling terlempar dari dua teman nya yang tak lain adalah Vanes juga Arimbi.

"Huft sebentar lagi senja, tapi gw malas pulang apalagi papa gw itu sudah berangkat ke spanyol" Gumamnya dengan pandangan mengarah jalanan

Langit yang kian meng-orange kegelapan menandakan bahwa ia harus segera balik ke mansion. Halton sudah mewanti-wanti nya untuk tetap siaga dalam menjaga diri termasuk jangan keluar saat hari mulai gelap.

Bukan karena apa, tapi bagi nya tak baik jika seorang gadis seperti Ivana berkeliaran saat hari menjelang malam. Terlebih dirinya yang tidak akan ada disamping sang anak selama beberapa hari ini membuatnya harus mewaspadai setiap keberadaan Ivana.

'Kangenn om tampan..'

Tak berselang lama sebuah notif dari nomor Halton muncul, dengan segera Ivana membuka isinya.

Detik itu Ivana mengulum senyum manis nya tak kala membaca isi pesan itu.

Papa merindukanmu Honey

Umm kira-kira seperti itu yang disampaikan dari pihak seberang.

Ivana kira hanya dirinya saja yang merindukan papa nya, rupanya hal yang sama dialami pria itu.

Dengan lincah jari-jari lentik Ivana membalas pesan itu.

Aku juga rindu Papa, kapan balik?

Disclaimer, jangan salah paham yee! Wajar anak ma bapak nya kangen kangenan👺

Keduanya masih sibuk bertukar pesan satu sama lain, sampai Ivana sendiri lupa jika hari sudah semakin menggelap sedangkan ditempat itu sendiri hanya tersisa ia seorang.

Diakhir obrolan online keduanya, Halton memberi sebuah peringatan pada Ivana.

[Jika masih diluar segera pulang, Papa tahu disana hari sudah cukup gelap jadi Papa minta segera kembali ke Mansion dan jangan keluar saat tengah malam!]

[Tak ada siapapun dirumah, beberapa pengawal akan berjaga disana tapi jangan bergantung dengan itu. Saat sudah tiba segera hubungi Papa dan kunci setiap pintu, nanti selebihnya akan Papa berikan tugas pada Mang kasim]

Itulah yang disampaikan Oleh Halton, Ivana sedikit heran dengan sikap pria itu yang semakin lama semakin overprotektif padanya. Dulu saja sebelum ia menempati raga ini, pria itu sama sekali seperti ayah yang tak memedulikan kondisi anaknya.

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang