10. KUE ULANG TAHUN

112 13 10
                                    

Sasuke mengemudi sambil sesekali melirik Ino. Ino memilin jari-jarinya, dia sedang gelisah.

"Sasuke, maafkan aku," ucap Ino. Lagi, dia hanya ingin berbicara kepada suaminya, namun Sasuke mendengarnya.

"Kau tidak salah, Ino. Kenapa kau minta maaf?"

Ino tidak menanggapi kata-kata Sasuke. Yang dia ingat hanya janji Sasuke, suaminya.

FLASH BACK

Sasuke terbangun tengah malam. Dia meraba sisi ranjang di sampingnya, namun wanita yang selalu menemaninya tidak ada di sana.

Sasuke tidak bisa melihat dengan jelas karena hanya lampu tidur yang menyala. Kemudian dia duduk, hendak mengambil beberapa detik untuk mengumpulkan kesadarannya.

Pintu terbuka sangat perlahan, membuat cahaya dari luar kamar mulai menerobos masuk. Sasuke terdiam, Ino sedang berdiri di ambang pintu dengan kue ulang tahun di tangannya.

Ino belum menyadari jika suaminya sudah bangun. Ino jalan sangat pelan dan hati-hati, dia tidak mau lilin yang berdiri di atas kue padam.

"Ino," panggil Sasuke.

Ino terkejut, menajamkan pandangannya ke ranjang. "Kamu sudah bangun?" tanyanya.

"Apa yang kamu lakukan?" Sasuke tidak menjawab, tapi bertanya.

Ino jalan seperti biasa, kemudian dia duduk di tepi ranjang. "Apa aku mengganggumu?"

"Hn"

"Maaf," jawab Ino. Dia merasa bersalah, apalagi jawaban Sasuke sangat singkat. Meski sudah terbiasa, tetapi terkadang dia belum bisa memahami makna dari kata itu.

"Aku terganggu karena saat aku terbangun kamu tidak ada di sampingku," tambah Sasuke. Sebenarnya dia malas untuk menjelaskan, tetapi raut wajah Ino membuatnya terganggu.

"Ck!" Ino mencebikkan bibirnya. Hampir saja dia berpikiran buruk tentang Sasuke.

Ino mengangkat kue, setara dengan dada Sasuke. "Sebelum tiup lilin kamu harus membuat harapan," ucap Ino.

"Kamu saja yang membuat harapan. Aku tidak mau!" tolak Sasuke.

"Sasuke, ini bukan ulang tahunku!"

"Tapi kamu istriku!"

"Menyebalkan!" kesal Ino. Meski jengkel, tetapi dia tetap menutup matanya. "Kami-sama, aku ingin suamiku tidak menyebalkan dan dia bisa mencintaiku."

Sasuke cukup terkejut dengan doa Ino. "Kenapa doamu aneh?" tanyanya. Sasuke agak kesal, dia tidak menyukai isi doa Ino.

"Kamu yang memintaku untuk membuat harapan. Aku ingin kamu mencintaiku, itu saja. Tidak apa-apa kamu menyebalkan, yang penting kamu mencintaiku."

Dengan kesal Sasuke meniup lilin itu. Kemudian dia mengambil kue tersebut dari tangan Ino dan meletakkannya di atas nakas.

Tanpa kata Sasuke menarik Ino ke pangkuannya. "Sepertinya kita harus melakukannya. Aku ingin kamu tahu apa yang aku rasakan tentang dirimu."

Sasuke tidak mengerti bahwa wanita berbeda dari pria. Wanita butuh kepastian melalui kata-kata.

Sasuke hendak mencium bibir Ino, tetapi ciumannya terhalang oleh telapak tangan Ino.

"Kamu menolakku?" tanya Sasuke.

"Sasuke, kita belum makan kue ulang tahunmu."

"Aku tidak suka makanan manis."

"Kue itu tidak manis. Aku membuatnya khusus untukmu."

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang