Ino menggigit apelnya dengan nikmat. Akhirnya dia bisa menikmati apel segar yang dipetik dengan tangannya sendiri. Dia sengaja menyendiri di gazebo belakang rumah, tidak ingin bergabung dengan keluarga Sasuke.
"Sasuke-kun, aku sangat merindukanmu," gumam Ino sambil tersenyum. Senyumannya mengandung rasa bersalah, kesedihan, dan kerinduan yang sangat dalam.
Flash Back
Ino sedang memeriksa beberapa berkas yang sengaja dia bawa ke rumah. Saat Sasuke sedang menjalankan misi, dia akan membawa pekerjaannya ke rumah. Hal itu dia lakukan agar dia tidak merasa kesepian di rumah.
Tiba-tiba Ino membeku saat pintu portal terbuka dan Sasuke keluar dari sana. "Sasuke-kun, apa yang kau lakukan di sini?"
Tanpa mengeluarkan kata Sasuke meletakkan satu keranjang berisi buah apel di atas meja. Ino tersenyum, dia tahu Sasuke kembali hanya untuk mengantarkan itu.
"Aku yakin Naruto marah besar saat tidak menemukanmu," ucap Ino.
Sasuke kemudian duduk di sofa, tanpa izin dia membaringkan dirinya di pangkuan Ino. "Aku sangat lelah," ucapnya dengan suara pelan. Dia menutup matanya, tangan kanannya istirahat di keningnya.
"Sudah makan?" tanya Ino.
"Hn."
"Apa kamu akan kembali lagi?"
Sasuke membuka matanya, melihat wajah Ino dari bawah. "Aku menemukan pohon apel yang berbuah, jadi aku memetiknya. Aku pulang hanya untuk mengantarnya. Aku harus kembali sebelum Naruto merusak penginapan dengan rasengan."
Ino terkekeh sambil mengusap rambut Sasuke. "Kamu pasti lelah, Sasuke. Kamu bisa membawa apel itu setelah misimu selesai."
"Kamu sangat menyukai buah segar, jadi aku tidak mau menunggu."
"Bisakah aku bahagia sekarang? Yang kamu lakukan membuatku merasa dicintai."
"Ck!" Sasuke tidak suka setiap kali Ino meragukan perasaannya, tetapi entah mengapa dia tidak bisa mengatakan itu pada Ino.
"Biarkan aku istirahat selama sepuluh menit. Lanjutkan saja pekerjaanmu."
Ino mencium pipi Sasuke sebelum dia mengembalikan fokusnya ke berkas. Sebenarnya posisi Sasuke sedikit mengganggu, tetapi Ino senang saat suaminya bermanja-manja padanya.
Sepuluh menit kemudian, jari-jari lentik Ino mengusap wajah Sasuke. "Sudah sepuluh menit, Sasuke-kun."
Sasuke membuka matanya. Sebenarnya dia tidak tidur. Dia hanya mengisi energinya setelah seharian bekerja dengan Naruto. Sasuke meninggalkan pangkuan Ino, kemudian dia membuka pintu portal.
"Jangan begadang, Ino," ucap Sasuke sebelum masuk ke pintu portal. Ino belum sempat menjawab, pintu portal itu telah menghisap tubuh Sasuke.
Ini hanya tersenyum sembari mengucapkan, "terima kasih, anata."
Flash Back END
Sasuke masa depan memberikan kenyamanan dan kehangatan bagi Ino. Meski Sasuke tidak mengatakannya, tetapi Ino tahu pria itu menyimpan perasaan untuknya. Ino bukan anak kecil, tentu mudah baginya untuk menilai hal itu. Sering sekali ketakutan itu menghampiri Ino. Dia takut masa depan ini menahannya terlalu lama hingga dia betah dan tidak ingin kembali ke dunianya.
Ino menghabiskan apelnya, kemudian mengambil apel lain dari meja. Dia melakukan itu untuk mengingat suaminya. Mungkin Sasuke-nya telah menikah dengan Sakura, tetapi Ino masih merindukannya. Mungkin saja kepergiannya menjadi kesempatan bagi Sasuke dan Sakura untuk bersama. Itu akan sangat menguntungkan desa karena Sakura terkenal sebagai kunoichi yang kuat. Sakura pasti mampu mengatasi chakra yang diwariskan Sasuke pada anaknya. Pikiran itu kerap muncul meski Ino sering menghalaunya, tetapi apa yang bisa Ino lakukan? Kenyataan mengatakan jika dia memang lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS WITH YOU (SASUINO)
RomanceIno tiga kali keguguran dan penyebabnya adalah chakranya yang tak cukup untuk menjaga calon penerus Uchiha. Demi mendapatkan keturunan, Sasuke harus menikah lagi. Ino terbangun dan mendapati dirinya di dunia lain. Semua yang Ino lihat sangat berbe...