13. TUNANGAN

153 12 1
                                    

"Ino?" ucap Shikamaru. Dia sangat terkejut dan ekspresi wajahnya menunjukkannya.

Ino juga terkejut. Dari sekian banyak teman-temannya, hanya Shikamaru yang mengenalnya.

"Shikamaru, kau mengenalku?" Ino juga bertanya dengan posisi tangan di dadanya. Sungguh dia akan merasa senang bila Shikamaru benar-benar mengenalnya.

"Tentu saja aku mengenalmu, tapi---" Shikamaru tidak melanjutkan, dia tampak berpikir.

"Kalian saling mengenal?" kini Sasuke yang bertanya. Dia tidak menyangka jika temannya yang anti wanita itu ternyata mengenal Ino. Memang pertemanan Sasuke dengan Shikamaru tidak sedekat dengan Naruto, Sai, dan Neji, namun tetap saja Shikamaru adalah temannya.

Shikamaru tidak menjawab pertanyaan Sasuke. Shikamaru menarik tangan Ino, membawa wanita cantik itu keluar dari ruangan. Sasuke hendak mengikuti mereka tetapi telinganya mendengar lenguhan lemah dari ranjang.

"Aku akan memanggil dokter," ucap Sasuke saat Shikamaru dan Ino telah meninggalkannya.

***

Shikamaru menangkup wajah Ino, memperhatikan setiap detail keindahan di depannya. Kemudian tangan Shikamaru pindah ke pundak Ino, lengan, bahkan dia memeriksa sampai ke kaki Ino.

"Ino, ini mustahil!" ucap Shikamaru saat kembali berdiri tegak. "Kau tidak mungkin ada di sini, dan---" Shikamaru mengusap wajahnya, masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya.

"Kamu mengenalku, Shika? Sungguh?" Ino harap-harap cemas, dia ingin sekali menerima bahwa Shikamaru datang untuk menjemput dirinya.

Shikamaru masih memijat pelipisnya, sungguh otak pintarnya tidak bisa memahami ini. Di tengah kebingungannya, sang putri Yamanaka justru merasa bahagia. Ino meraih tangan Shikamaru, air mata mulai menguasai aquamarine indahnya.

"Ino, bagaimana mungkin?" Shikamaru masih berpikir, tidak menyadari mata Ino yang berkaca-kaca.

"Shika, aku senang sekali," ucap Ino.

Perkataan Ino menarik pandangan Shikamaru. Pria nanas itu melihat Ino dan dia terkesiap melihat aquamarine indah Ino telah penuh dengan air mata dan perlahan cairan bening itu mengalir ke wajah cantiknya.

Shikamaru segera memeluk Ino. Dia mengabaikan ketidakmengertiannya, yang dia tahu dia harus menenangkan gadisnya. Ino semakin menangis, dia mengeratkan kedua lengannya di tubuh Shikamaru. Ino benar-benar senang, akhirnya ada yang mengenalnya.

Shikamaru memberikan jarak meski kedua tangan Ino masih memeluknya. Shikamaru mengulurkan jari-jarinya untuk menyeka air mata Ino. Ino melepaskan pelukannya, kemudian tangannya juga menyeka air matanya.

Shikamaru menarik tangan Ino ke sebuah bangku, mendudukkannya di sana. Dia masih tidak mengerti tetapi dia harus menunggu Ino mendapatkan ketenangannya kembali.

Merasa Ino sudah tenang, Shikamaru pun bertanya. "Siapa kau sebenarnya?"

"Eh?" Ino terkejut. Dalam sekejap kesenangannya lenyap. Shikamaru mengetahui namanya tetapi tidak mengenalnya. Apa maksudnya?

"Ino tidak mungkin bisa duduk bersamaku sekarang. Itu mustahil!" ucap Shikamaru.

Ino menarik tangan Shikamaru, namun tiba-tiba pria itu menepis tangannya. "Kau bukan Ino! Tapi----" Shikamaru memijat pelipisnya lagi. Ini benar-benar sangat membingungkan. Bagaimana mungkin Ino-nya yang sedang sekarat ada di sampingnya.

"Nara Shikamaru," panggil Ino. Suaranya berhasil membuat Shikamaru menoleh padanya.

"Kau bahkan mengetahui nama lengkapku. Siapa sebenarnya kau?" tanya Shikamaru. Tatapannya yang semula lembut berubah menjadi tajam dan penuh curiga.

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang