20. KELUARGA YAMANAKA

78 6 9
                                    

Inoichi dan istrinya baru saja sampai di rumah. Pelayan segera menuang teh ke dalam gelas dan meletakkannya di atas meja. Ponsel Inoichi berdering, dia segera menjawab panggilan dari orang kepercayaannya.

"Begitu, ya. Baik, aku akan kembali bersama Shikamaru. Berikan perawatan terbaik untuk Haruka," ucap Inoichi.

"Jaga dirimu, Kabuto."

Sang istri mengambil gelas teh dan memberikannya kepada Inoichi. "Ada masalah?"

"Aku harus ke Tokyo bersama Shikamaru. Kabuto menghubungiku, ada sedikit masalah di rumah sakit," ucap Inoichi.

"Apa aku harus ikut? Aku juga memikirkan panti asuhan. Sudah lama sekali aku tidak ke sana."

Inoichi menyesap tehnya, kemudian memberikan jawaban. "Jangan, sayang. Meskipun Chouji dan keluarganya menjaga Ino dengan baik, tapi aku lebih tenang bila salah satu dari kita tinggal di sini. Apalagi besok Shikamaru pun akan kembali ke Jepang."

"Ya, kau benar. Aku harus bersabar lagi."

Mereka masih berbincang-bincang saat Deidara masuk, diikuti oleh Shikamaru dan Chouji.

"Kalian?" Inoichi tidak berpikir mereka akan datang. Pasalnya, satu jam yang lalu Shikamaru dan Deidara berpamitan ingin mengunjungi toko roti Chouji.

Deidara mengambil tempat duduk di single sofa, diikuti oleh yang lain. Inoichi bukan orang bodoh, dia bisa menilai dari gelagat mereka.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Inoichi.

"Apa tousan masih mempercayai perkataan sobo(nenek)?" Deidara tidak menjawab, justru dia bertanya.

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu? Selama ini kau tidak tertarik," jawab Nyonya Yamanaka.

"Siapa pun tidak akan tertarik, kasan. Zaman sekarang sobo masih membicarakan ramalan yang tidak penting. Siapa pun tahu jika peramal itu adalah penipu."

Jadi, Deidara dan Ino memiliki seorang nenek yang tutup usia setahun sebelum Ino kecelakaan. Sebelum meninggal, sang nenek mengingatkan keluarga tentang sebuah ramalan. Meski dia hidup di zaman modern tetapi dia masih mempercayai hal-hal mistis seperti itu.

"Bantu gadis itu karena dia adalah putri kalian dari masa lalu. Dia sengaja datang untuk membantu Ino," ucap sang nenek sebelum meninggal.

Flash Back

Ino dan keluarganya menghadiri festival bunga sakura. Sebuah festival yang masih dijaga sampai hari ini karena bunga sakura adalah ikon negara Jepang.

"Ino, ikutlah denganku," ucap sang nenek.

Ino ingin menolak, dia melihat Deidara. Namun, sang kakak mengedikkan bahu seolah tahu nenek mereka akan membawa Ino ke mana.

"Sobo, aku tidak mempercayai ramalan! Ajak Dei-nii saja," ucap Ino lembut, bermaksud untuk menolak ajakan neneknya. Di zaman sekarang tidak ada yang mempercayai peramal. Kebanyakan dari mereka adalah penipu dan Shikamaru sering menangkapnya.

"Aku tidak mau, Ino! Apa kau lupa? Tahun lalu nenek membawaku ke seorang peramal dan esok harinya Shikamaru menjebloskan peramal itu ke penjara," ucap Deidara.

"Sobo mendengarnya, kan? Mereka semua penipu, mereka hanya memanfaatkan orangtua seperti nenek," ucap Ino. Harapannya besar agar sang nenek menerima penolakannya, tetapi neneknya tidak mudah untuk dikendalikan.

"Kali ini peramalnya bukan penipu. Aku ingin mengetahui masa depanmu, Ino. Usiaku sudah tua, mungkin saja aku tidak sempat melihatmu menikah."

"Kenapa sobo berkata seperti itu? Sobo pasti panjang umur," ketus Ino. Dia tidak menyukai kata-kata neneknya.

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang