27. TIM KHUSUS

134 13 6
                                    

Sasuke tidak menolak pelukan Sakura, tetapi dia juga tidak membalasnya. Wanita cantik di depannya itu tersenyum saat melepaskan pelukannya.

"Kau orang pertama yang aku temui setelah aku pulang," ucap Sakura.

"Hn," jawab Sasuke. Dia menarik tangan Ino, membawanya ke sofa. "Di mana Sai? Kenapa kau sendirian di ruangan ini?" tanya Sasuke.

Sakura melihat wanita cantik yang duduk di samping Sasuke. Pria itu bahkan menggenggam tangannya.

"Sai mengajak temannya ke kantin. Katanya ada pekerjaan yang harus mereka bicarakan," jawab Sakura seraya mengambil tempat duduk si single sofa.

Sasuke menyeringai. Dia yakin Sai sengaja mengajak Shikamaru untuk menghindari Sakura. Sai dan dirinya hampir sama, mereka tidak suka wanita berisik. Namun, Sasuke berubah setelah Ino hadir di dalam hidupnya. Sasuke bahkan bisa menerima sifat keras kepala Ino.

"Siapa dia?" pertanyaan Sakura tertuju pada Sasuke, tetapi mata emerald-nya fokus pada Ino.

"Kekasihku," jawab Sasuke.

"Apa?" Sakura sangat terkejut mendengarnya. Selama tiga tahun dia mendekati Sasuke, tetapi pada akhirnya pria itu jatuh pada wanita pirang itu. Dia pikir meninggalnya Karin akan menjadi kesempatan baginya, tapi nyatanya Sasuke tidak pernah tertarik padanya.

"Karin bahkan lebih cantik darinya. Kenapa kau memilihnya?" tanya Sakura, tentu saja dia sangat kesal. Dulu dia sangat cemburu pada Karin dan sekarang dia memiliki saingan baru. Bahkan saingannya sekarang telah diakui sebagai kekasih Sasuke.

"Karin memang sangat cantik, tapi dia adikku. Ino berbeda, dia kekasihku."

Rasanya Sakura ingin mencengkram apa saja, tetapi dia harus menguasai dirinya. Sakura adalah seorang model, sama seperti Karin. Dia tidak mau namanya rusak karena emosi sesaat.

Sakura mengulurkan tangannya kepada Ino. "Akasuna Sakura," ucapnya.

Ino agak ragu, tetapi dia harus tenang saat melihat sahabat dekatnya ada di depannya. "Ino."

"Kau cantik, Ino. Apa kau seorang model?" tanya sakura. Tetapi, detik kemudian dia menjawab pertanyaannya sendiri. "Tidak mungkin kau seorang model. Aku model, dan tentu saja aku mengenal model-model terkenal lainnya."

Ino hanya tersenyum. Tidak mungkin dia memberitahu Sakura tentang pekerjaannya. "Aku tidak perlu bekerja, kan? Aku memiliki kekasih yang bisa menghidupiku."

Salahkan mulut Ino yang memberikan jawaban tanpa berpikir. Entahlah. Mungkin Ino agak kesal saat menemukan Sakura di dunia ini. Bagaimana pun juga Sakura adalah calon ibu untuk keturunan Uchiha. Tetapi, muncul pertanyaan di kepala Ino. Akasuna Sakura? Mengapa Sakura memiliki marga yang berbeda?

Sasuke menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya. Meski itu adalah jawaban asal Ino, tetapi dia menyukainya. Sasuke suka saat Ino bergantung dan mengandalkannya.

"Zaman sudah berubah, Ino. Bukan saatnya wanita mengandalkan pria untuk memenuhi kebutuhannya," sindir Sakura.

Ino mengambil tangan Sasuke, melingkarkannya di lehernya. "Kenapa tidak? Sasuke saja tidak keberatan melakukannya. Lagipula kodrat laki-laki itu adalah menyenangkan wanitanya." Ino melihat Sasuke dan dengan sengaja mencium pipinya. Ino tersenyum samar ketika dia melihat perubahan ekspresi Sakura.

Sakura tidak menerima jawaban Ino, apalagi wanita itu dengan lancang mencium Sasuke di depannya. "Suke, dari mana kau menemukan wanita aneh seperti dia? Apa yang kau lihat dari dia?"

"Aku melihat banyak hal dari Ino, yang pasti aku tidak pernah melihatnya di dalam dirimu. Jadi, daripada kau membuang waktumu untuk melihat kekasihku, lebih baik pulang saja. Bukankah kau seorang wanita yang tidak ingin mengandalkan laki-laki? Kupikir wanita sepertimu akan sangat sibuk."

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang