26. SAKURA

51 8 6
                                    


Ino ragu saat kakinya melangkah ke ruangan VVIP. Hanya Shikamaru yang tahu jika dia tidak bisa melihat versi dirinya yang lain. Ino terkejut tatkala Sasuke menggenggam tangannya. Tanpa kata, tetapi kehangatan itu memberikan ketenangan kepada Ino.

Sasuino dan Naruhina berjalan di belakang pasangan Yamanaka, sedangkan Deidara berjalan di belakang mereka. Tidak ada yang berbicara seolah-olah bibir mereka beku dan tidak bisa terbuka.

Mereka tiba di depan ruangan Ino. Sasuke merasakan telapak tangan Ino berkeringat, kemudian dia menyekanya. "Ada apa, Ino?"

Ino menggelengkan kepalanya. Mungkin dia harus mencoba sekali lagi, siapa tahu alam semesta akan mengizinkannya untuk melihat Ino masa depan.

Inoichi membuka pintu, membuat jantung Ino dan yang lainnya berdetak semakin cepat.

"Masuklah," ucap Inoichi.

Naruto melihat Ino, Sasuke, dan Hinata. Setelah menarik napas dalam, dia pun membawa kedua kakinya masuk ke ruangan. Hinata mengikutinya dari belakang, kemudian Sasuke.

Ino mengangkat kakinya untuk masuk, tetapi tabir yang tidak terlihat menghalanginya. Bahkan tanpa direncanakan tangannya terlepas dari Sasuke.

"Ada apa, Ino?" tanya Sasuke ketika Ino tertinggal selangkah di belakangnya.

Ino menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan bisa masuk, Sasuke. Aku telah mencobanya sebelumnya."

Sasuke mundur, kemudian membawa Ino lebih jauh dari pintu. "Apa maksudmu?"

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku tidak bisa melewati pintu. Aku telah mencobanya saat aku dan Shikamaru datang ke sini."

Sasuke memegang pundak Ino, menatap aquamarine itu dengan lembut. "Aku tidak akan masuk kalau kau tidak masuk."

"Sasuke, bukankah kau ingin melihatnya?"

Sasuke menggelengkan kepalanya. "Tidak kalau tidak bersamamu."

Naruto juga menghampiri mereka. "Aku dan Hinata saja yang masuk. Aku hanya ingin melihat sosok yang mereka utamakan daripada adikku. Aku ingin tahu apakah aku masih membencinya setelah melihatnya," ucap Naruto dan Sasuke menganggukkan kepalanya.

"Suke, kamu perlu melihatnya," ucap Ino, mencoba membujuk pria keras kepala di depannya.

"Tidak, Ino! Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah melihat dirimu di diri orang lain. Aku tidak mau!"

"Kenapa kau tidak bisa masuk?" tanya Deidara.

"Aku tidak tahu," jawab Ino.

Deidara kemudian melihat Sasuke. "Aku akan masuk. Jaga adikku," ucapnya.

"Aku akan melakukannya tanpa perintahmu. Perlu kau ingat! Ino-ku bukan adikmu."

Tidak mudah menghilangkan kebencian yang Sasuke pendam selama dua tahun. Dia selalu menyalahkan dirinya dan kebijakan Yamanaka yang mengutamakan orang lain daripada Karin. Meski kesempatan Karin hanya lima persen, tetapi seharusnya mereka melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya.

Deidara tersenyum sambil menepuk kepala Ino. "Aku masuk, adikku."

"Jauhkan tanganmu dari Ino-ku!" ucap Sasuke saat memukul tangan Deidara. Pria bersurai ekor kuda itu hanya menertawakan Sasuke.

Hinata hampir tidak mempercayai apa yang ada di depannya. Wanita yang berbaring di ranjang sangat mirip dengan Ino yang dia kenal selama beberapa bulan terakhir. Sedangkan Naruto, pria itu hanya menyilangkan tangan di dada sambil melihat wanita tak berdaya di depannya.

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang