26. Ibuku, Idolaku

518 112 13
                                    

"Double J, bangun" ucap Jessica setelah selesai mengoleskan minyak telon ke hidung mereka. Jensoo mengernyit. Perlahan-lahan mereka membuka mata.

"Kok gue tidur di sini?"

"Bukan tidur, tapi pingsan" sahut suara lain.

"Pingsan!" kaget keduanya sambil langsung terduduk.

"Perasaan gue cuma nyakar muka lo deh"

"Itu tuh, dipukul sama mereka pakai sapu" kata Jessica sambil menunjuk Chaelisa dengan dagunya.

"Bocil laknat!" jerit Jensoo bersamaan.

Tiba-tiba terdengar deringan telepon dari handphone Jennie. Dalam keadaan masih pusing, Jennie malah menempelkan remote TV ke telinganya, membuat Jessica geleng-geleng kepala sebelum cepat-cepat menggantinya dengan HP.

"Wae?"

"Sajangnim"

"Mworaguyo?" tanyanya tidak jelas terdengar. Akhirnya Jennie menyalakan loudspeaker. Bekas pukulan Chaelisa tadi masih terasa, dan pusingnya belum hilang.

"Sajangnim, penampilan Anda tadi sangat bagus"

"Chaeyeon-ah, kau mau gajimu ku potong?"

"T-tidak, sajangnim. Saya hanya ingin mengucapkan selamat pada Anda" balas Chaeyeon, gelagapan di seberang sana.

"Tidak perlu. Anak-anak sudah kembali?"

"Ne, kami baru saja sampai di perusahaan. Apa Anda ingin ke kantor sekarang?"

"Tidak. Aku masih malu untuk menampakkan muka" jawab Jennie pelan.

"Sajangnim, penampilan Anda tadi sangat keren. Bahkan, kami baru saja menerima telepon dari SM Entertainment. Mereka bertanya apakah Anda ingin menjadi trainee di agensi mereka" ujar Chaeyeon panjang lebar. Kekuatan media sosial memang luar biasa. Tidak heran videonya cepat tersebar.

"Nggak, aku gak cocok jadi idol" tolak Jennie serta-merta.

"Sajangnim, apakah Anda tahu satu hal?"

"Apa?"

"Anda sudah sempurna dari segala aspek, tetapi ada satu kekurangan, Anda sangat pemalu" ucap Chaeyeon, dan semua mengangguk setuju. Jennie memang serba bisa dan memiliki banyak bakat, tapi sayangnya dia kurang percaya diri.

"Tidak usah memujiku. Kalau cuma itu yang ingin kau katakan,-"

"Tunggu, sajangnim! Saya mau memberitahu bahwa saham kita naik 90%"

"Arraseo" jawab Jennie, lalu memutuskan panggilan. Ia bahkan santai saja mendengar kabar kenaikan saham agensinya.

"Udah, gak usah malu. Lagian, lo nggak berak di atas panggung" ucap Jisoo tanpa dosa.

"Gimana gak malu, kalau artisnya ada di sini" cicit Jennie.

"Sekeras apa pun kamu mengelak, kami tau isi hatimu" Seohyun, sang maknae SNSD, tiba-tiba berkata, menarik perhatian semua orang.

"Kamu pasti sangat mengagumi Jessica" timpal Yuri.

"Anniyo" elak Jennie cepat.

"Kalau begitu, kenapa lo mendirikan agensi hiburan? Kenapa nggak bikin usaha lain?" tanya Jisoo.

"Karena dulu gue pengen jadi idol, tapi,- ah sudahlah, suka-suka gue mau bikin apa" kata Jennie, tak melanjutkan ucapannya.

"Karena Mommy melarang lo jadi idol, dan Daddy nyuruh lo jadi dokter. Dan karena lo nggak bisa mencapai itu, lo mutusin buat bikin agensi" kata Jisoo dengan tepat. Jennie langsung terdiam tanpa bisa membantah.

Trouble Maker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang