35. Kekacauan Tepung Di Dapur

453 100 14
                                    

Setelah kejadian memalukan saat Jennie dimarahi Jessica karena berebut ASI dengan si kembar, suasana di mansion berubah. Sudah dua minggu Jennie tak menginjakkan kaki di sana karena ngambek, menyendiri akibat perasaan sensitif yang masih membekas. Sebagai bentuk dukungan, Chaelisa, adik kembarnya, jadi semakin protektif. Mereka tahu betapa rentannya Jennie setelah insiden itu, dan berusaha menghiburnya dengan cara mereka sendiri.

Rabu itu, Jennie akhirnya kembali ke mansion untuk berkumpul bersama keluarga. Chaelisa dengan antusias menyambutnya, bahkan membagi cemilannya untuk Jennie. Mereka benar-benar tak ingin melihat kakak mereka merasa tersisih lagi. Jennie, yang sebenarnya merasa canggung karena ulahnya beberapa minggu lalu, hanya bisa tersenyum tipis. Namun, ketika Chaelisa mengajak Jennie ikut mengempeng seperti mereka, sesuatu yang biasanya mereka lakukan untuk bersenang-senang. Jennie tak mampu menolak. Melihat betapa seriusnya kedua adiknya, Jennie akhirnya ikut bergabung, dan aksi mereka benar-benar mengundang tawa.

Jisoo, yang duduk tak jauh, langsung menangkap momen konyol itu dengan ponselnya.

"Gue viralin ya lo, Jen" canda Jisoo sambil merekam Jennie yang sedang mengempeng dengan ekspresi yang tak kalah menggemaskan dari adik-adiknya.

"Lihat, guys! CEO dan dokter bedah terkenal masih ngempeng kayak bocah" seru Jisoo dengan nada iseng. Jennie, yang kaget mendengar hal itu, langsung berusaha merebut ponsel dari tangan Jisoo.

"Aaa Unnie, hapus!" rengeknya.

Namun, Jisoo lebih cepat. Melihat situasi itu, Chaelisa tak tinggal diam. Mereka dengan kompak mendekati Jisoo. Lisa menampar pantatnya sambil tertawa, sementara Chaeyoung berhasil mengambil ponsel dari tangannya. Dengan sigap, mereka menyerahkannya kepada Jennie, yang langsung menghapus video tersebut sebelum hal itu tersebar lebih jauh.

Merasa lega, Jennie kembali duduk bersama adik-adiknya.

"Cudah, ayo main lego ladi!" ajak Chaeyoung sambil tersenyum.

Yoona, yang dari tadi memperhatikan, tak bisa menahan tawa kecilnya.

"Ketika bayi lagi jagain bayi" celetuknya, membuat suasana makin riuh.

"Pakai popok masih cocok tuh" tambah Yoona lagi, sambil terkekeh.

"Aunty!" Jennie mengerucutkan bibirnya, merasa sebal tapi tak bisa menyembunyikan senyum kecilnya.

Akhirnya, Jennie bisa sedikit melupakan kekesalannya, dan meskipun momen-momen seperti ini sering kali konyol, ia merasa betapa beruntungnya dikelilingi oleh keluarga yang selalu siap menjaganya, apa pun yang terjadi.

Esok harinya, dapur mansion penuh dengan aroma manis dari adonan kue yang sedang dikerjakan oleh Jessica, ibu, kakak, dan adiknya. Mereka tengah sibuk mempersiapkan jamuan untuk tamu penting, seorang rekan bisnis Jaejoong yang akan datang besok. Di sudut lain dapur, Jisoo duduk santai dengan ponsel di tangan, mengabaikan hiruk-pikuk persiapan kue yang terjadi di sekitarnya.

Sementara itu, Jennie dan si kembar Chaelisa, dengan gaya khas mereka, sudah sibuk membuat kekacauan di lantai dapur. Mereka duduk di lantai sambil menaburkan tepung ke mana-mana, membuat lantai berlumuran tepung dan wajah mereka cemong. Chaelisa yang hanya mengenakan singlet dan popok terlihat paling asyik, sementara Jennie yang memakai tank top putih dan celana pendek jeans juga tak kalah menikmati permainan 'kreatif' mereka.

Mereka tertawa cekikikan, seolah tak peduli dengan dunia di sekitar mereka, bahkan ketika tepung sudah menutupi hampir seluruh lantai. Wajah mereka dipenuhi ekspresi polos, tanpa sedikit pun rasa bersalah atas keributan yang mereka buat.

Jessica, yang sedang fokus mengaduk adonan, tiba-tiba menunduk dan hampir saja menjatuhkan mangkuk adonan saat melihat pemandangan yang terjadi di lantai.

"Astaga!" serunya, mengusap dadanya yang deg-degan melihat lantai yang penuh berantakan.

Ketiga bocah itu menoleh serempak dengan wajah penuh tepung, mata mereka bulat seperti anak kucing yang baru saja tertangkap basah mencuri makanan.

"Apa yang kalian lakukan di sana, wahai bayi-bayi mungil?" tanya Jessica, berusaha meredam emosi sambil menghela napas panjang.

Lisa, yang duduk di tengah, menjawab dengan suara bayi yang manis dan cadel,

"Tita mau bikin kek"

Jessica menghela napas panjang lagi, memandangi kekacauan yang dibuat oleh tiga orang yang seharusnya bisa lebih bertanggung jawab.

"Kalian nggak bantu bikin kue, kalian cuma mengacau di sini. Sana, pergi main di tempat lain!" ucapnya tegas.

Namun, ucapan Jessica tak diindahkan oleh mereka. Jennie malah menaburkan lebih banyak tepung ke kepala Chaeyoung, membuat si kembar semakin tertawa terbahak-bahak. Jessica, yang sudah mulai merasa kesabarannya habis, akhirnya berteriak,

"Jisoo! Bawa adik-adikmu dari sini! Mereka mengganggu!"

Tak lama kemudian, Jisoo muncul dengan ekspresi bingung dan terkejut.

"Astaga, Jendeuk! Lo ikut-ikutan juga?" serunya, terheran-heran melihat Jennie yang biasanya lebih dewasa malah ikut bergabung dalam kekacauan itu.

Dengan cepat, Jisoo mendekati mereka dan menarik tangan ketiga adiknya satu per satu.

"Sini kalian bertiga. Kalian bakal bikin Mommy meledak kalau nggak keluar dari sini"

Mereka pun dibawa ke ruang tamu oleh Jisoo, yang sekarang harus berperan sebagai kakak dewasa. Setibanya di sana, Jisoo mulai membersihkan wajah-wajah mereka yang penuh tepung dengan handuk kecil, dimulai dari Jennie yang hanya bisa tersenyum lebar, merasa bersalah tapi juga tak bisa menahan tawa.

"Lo beneran, Jen? Ikutan kaya bocah gini?" tanya Jisoo sambil tertawa kecil, membersihkan sisa tepung di hidung Jennie.

Jennie hanya mengangkat bahu. "Ya, lagi pengen main aja" jawabnya santai.

Chaelisa yang duduk di sebelah mereka juga ikut diam membersihkan diri sambil sesekali tersenyum licik, tahu bahwa meskipun mereka dihukum, kekacauan yang mereka buat tadi pasti akan jadi bahan tertawaan di kemudian hari. Mereka bertiga, yang tadinya membuat dapur mansion jadi arena perang tepung, sekarang duduk manis, sementara Jisoo masih mencoba untuk tidak tertawa melihat tingkah laku mereka.

"Sumpah, kalian itu kayak tiga bayi raksasa" celetuk Jisoo sambil menggelengkan kepala, tak bisa menahan senyum.

"Tadi tan Lica mau bikin kek" Chaeyoung membela diri dengan nada polosnya.

"Ya, tapi nggak perlu bikin kekacauan juga!" Jisoo menimpali dengan geli, lalu kembali ke dapur untuk melaporkan bahwa masalah sudah selesai. Sementara itu, Jennie dan si kembar hanya bisa tertawa kecil, merasa senang karena setidaknya mereka sudah berhasil menghidupkan suasana hari itu, meskipun dengan cara yang sedikit berantakan.









Tbc

Trouble Maker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang