kekasih mu?

62 4 0
                                    

Maaf ya kalau feel nya gak dapet atau agak melenceng dari alur.

See aku lagi kekurangan ide tapi ku paksakan diri untuk lanjut menulis.

Kemarin aku nggak up maaf banget lagi ada masalah keluarga.

Malem nya ketiduran karena gak enak badan.

Jadi nikmati suguhan saya.

...............



" lihat lah dia Hera dia bersenang senang atas kematian putri mu apakah kau tidak kasihan kepada putri malang kita " Hera terdiam dengan pandangan kosong di pelukan nya ada satu boneka anak perempuan kumuh yang ia dekap sedari kemarin.

Mental nya hancur Hera tidak bisa berfikir normal lagi,kabar itu kematian Anna membawa dampak besar di hati dan jiwa seorang ibu seperti Hera.

Bayangan ia memandikan menyuapi dan memeluk Anna saat takut terus berputar layak nya kaset rusak bercampur suara yang mengatakan kabar kematian putri nya.

" Bangkit bunuh balaskan dendam putri kita,aku bisa langsung membebaskan mu Tampa hukum seperti nyx,dia hanya mengukur waktu membunuh mu secara perlahan"

" Kalian hanya kenal sebentar kau tidak tau bukan di balik perbedaan nyx yang sangat mengejutkan anak orang kaya itu mau berteman dengan wanita rendahan seperti mu itu sudah tidak masuk akal," sambung laki laki itu.

" Kau ingat ia sering kali terlibat pembullyan dengan paman nya itu bersimbah darah membunuh perempuan yang sama seperti dirinya ingat lah itu Hera dia sudah jahat sedari dulu "

Hera terdiam kaku benar itu semua benar nyx tidak sebaik itu ia pernah hampir membunuh teman sekelas nya karena masalah sepele.

Gadis yang bagai robot dulu hanya mendengar perintah sang tuan,lalu mengapa para tuan dari robot itu diam kala melihat perubahan besar dan mulai membangkang.

Apakah ini rencana mereka untuk menghancurkan nya,tapi kenapa apa salah nya.

Dan Liliana apa kah mereka bersekongkol.

Hera masih terdiam, terjebak dalam kebisuan yang berat. Pelukan pada boneka Anna semakin erat, seakan itu adalah satu-satunya hal yang masih nyata di dunia yang penuh dengan kebohongan. Pikiran pria itu terus meracuni benaknya, membuatnya semakin ragu. Suaranya terdengar tajam namun memikat, menciptakan celah dalam mental Hera yang sudah rapuh.

"Balas dendam adalah satu-satunya jalan keluar," bisik pria itu lagi, semakin mendekat, seolah menunggu momen di mana Hera akan menyerah pada amarahnya. "Nyx telah merenggut putrimu darimu. Apa kau akan diam saja? Ia tertawa di atas penderitaanmu, Hera. Kau tahu itu."

Hera menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar. Kilasan kenangan bersama Anna, saat-saat mereka tertawa, bermain, dan saling mendukung satu sama lain, membuat hatinya semakin sakit. Tapi di antara semua itu, bayangan kematian Anna—dingin dan tak termaafkan—menghantamnya seperti badai.

"Aku... aku hanya ingin Anna kembali..." bisiknya, suaranya pecah oleh tangis yang tertahan. Pria itu tersenyum sinis, mengetahui bahwa ia semakin dekat pada kemenangan.

"Tentu, Anna tak bisa kembali, tapi kau bisa memastikan Nyx membayar untuk itu. Dunia tak akan merindukannya, Hera. Bahkan tuan-tuan yang pernah memerintahkannya sudah lelah dengan pemberontakannya."

Hera menunduk, otaknya berusaha keras untuk memproses semua ini. Sesuatu dalam dirinya berbisik bahwa pria ini tidak jujur, tapi rasa sakit kehilangan Anna begitu besar hingga ia merasa tak punya pilihan lain.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Hera dengan suara bergetar.

Pria itu menyeringai, senyumnya seperti pisau yang baru diasah. "Percayalah padaku, Hera. Aku punya rencana. Nyx tidak akan bisa melawan kita. Aku bisa mengeluarkanmu dari tempat ini, membebaskanmu dari hukuman... dan bersama-sama, kita akan menghancurkannya."

Hera menatap pria itu, pandangannya kabur oleh air mata. Di satu sisi, ada rasa takut dan kebingungan. Namun, di sisi lain, amarah terhadap Nyx yang mulai muncul perlahan-lahan mulai membakar hatinya. "Kau bisa membebaskanku?" tanya Hera pelan.

"Ya," jawab pria itu penuh keyakinan. "Tapi kau harus memilih sekarang. Jangan biarkan rasa ragu menghancurkan kesempatan ini."

Hera terdiam, hatinya berperang antara kebenaran dan hasrat untuk membalaskan dendam Anna.

____________

" Kau sudah bangun " nyx hanya mengangguk tidur nya tadi malam benar benar tidak enak,badan nya serasa remuk redam.

Ia duduk di samping demonic dengan berbalut kaus kebesaran dan celana pendek ia sudah mandi namun,memutuskan untuk bolos hari ini.

Demonic hanya melirik sekilas banyak kenangan yang ia ciptakan bersama putri kesayangan nya itu.

Ia tidak munafik ia menyukai nyx sebagai sesuatu yang indah bagai permata yang hanya ia yang memiliki rasa sombong hampir meluap saat dulu dia dengan patuh nya menyetujui apapun yang ia minta.

Tapi dia datang mulai menggerogoti ke patuhan itu membisikan kalimat kalimat yang benar benar menjengkelkan.

" Ayah dimana sylus " demonic meletakan tembakau nya,sylus sudah mati fikir nya dan mungkin ada orang yang menyamar.

" Dia sedang berada di mansion utama membantu kakek mu"

" Kau bertemu dengan nya lagi"

Nyx mengernyit siapa yang laki laki itu maksud.

" Siapa yang kau maksud"

" Kekasih mu "

DRAMA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang